Mengulas Kekuatan Borussia Dortmund di Musim 2019-20 dengan 3 Pemain Anyar
BolaSkor.com – Borussia Dortmund seolah ingin memperlihatkan kepada rival mereka di Jerman, Bayern Munchen, bahwa mereka akan tetap jadi ancaman nyata untuk persaingan titel di musim 2019-20. Bagaimana tidak, Dortmund langsung merekrut tiga pemain top di awal bursa transfer musim panas.
Die Borussen menerjang prediksi bahwa bursa transfer pada awalnya akan didominasi oleh tim-tim sekaliber: Real Madrid, Manchester United, Barcelona, dan Juventus. Nyatanya, Michael Zorc, Direktur Olahraga Dortmund, bergerak ‘di balik kesenyapan’ untuk memuaskan Lucien Favre, pelatih Dortmund.
Runner-up Bundesliga 2018-19 sukses merekrut Nico Schulz, Thorgan Hazard, dan Julian Brandt. Tiga pemain yang tenar di Jerman, punya caps dengan timnas Jerman (kecuali Hazard), bertalenta, usia relatif muda dan produktif. Dortmund dinilai belanja pemain dengan efektif.
Usai menjual Christian Pulisic ke Chelsea sejak Januari 2019 sebesar 64 juta euro, Dortmund hanya perlu menambahkan 13 juta euro untuk merekrut ketiga pemain itu dengan harga total 77 juta euro. Hazard dan Brandt masing-masing punya harga 25 juta euro, Schulz diyakini punya banderol 27 juta euro.
Baca Juga:
Rekrut 3 Pemain Top di Jerman, Borussia Dortmund Curi Start di Bursa Transfer
Kenakan Jersey Chelsea, Christian Pulisic Tak Mau Dibandingkan dengan Eden Hazard
Borussia Dortmund Jadi Klub dengan Rataan Penonton Terbanyak di Stadion Sejak 2013
Dengan hanya 77 juta euro Dortmund belanja efisien tiga pemain (bukan harga satu orang pemain) berpengalaman dan berkualitas.
“Borussia Dortmund terjun terlebih dahulu di bursa transfer untuk menantang Bayern Munchen. Klub telah memperkuat amunisi dengan tiga bintang dari rival-rival di Bundesliga,” demikian tulis DW dalam artikelnya.
Unik memang, biasanya Bayern yang ‘hobi’ merekrut talenta dari klub-klub rival di Jerman lainnya, kini mereka kalah start dari Dortmund. Meski nyatanya, Bayern juga telah memastikan servis dua pemain asal Prancis untuk lini belakang: Lucas Hernandez dan Benjamin Pavard.
Membayangkan Dortmund sekarang ini saja, dengan potensi kekuatan mereka di musim 2019-20, sudah cukup mengerikan, khususnya di lini depan. Dalam taktik andalan 4-2-3-1 Lucien Favre, Dortmund memiliki kuartet lini depan yang berisikan: Brandt, Hazard, Jadon Sancho, dan Marco Reus.
Sekedar informasi tambahan, Dortmund kini punya tiga pemberi assists terbanyak di Bundesliga 2018-19. Total di seluruh kompetisi, Sancho menorehkan 13 gol dan 19 assists, sementara Hazard mencetak 13 gol dan memberi 12 assists, lalu Brandt dengan catatan 10 gol dan 17 assists.
Ketiganya ada di antara Joshua Kimmich (13 assists) dan Filip Kostic (10 assists) dalam daftar pemberi assists terbanyak Bundesliga.
Lantas, bagaimana gambaran kekuatan Dortmund musim depan dengan keberadaan tiga pemain anyar tersebut?
Nico Schulz, Suksesor Marcel Schmelzer
Menilik performanya saat memperkuat timnas Jerman dan Hoffenheim, tipikal bermain Schulz tidak jauh berbeda dari bek kiri Dortmund, Marcel Schmelzer. Berposisi sebagai bek kiri dan gelandang sayap kiri, Schulz terkenal dengan kemampuann mendribel bola di sisi sayap dan kemampuan memberikan operan kunci.
Schulz telah mencetak satu gol dan memberi lima assists dari total 30 laga di Bundesliga. Total, pemain berusia 26 tahun juga telah mengemas enam caps dan dua gol dengan timnas Jerman. Schulz berkembang selama dua musim terakhir dengan Julian Nagelsmann hingga akhirnya dipanggil Joachim Low, pelatih timnas Jerman.
Musim lalu Achraf Hakimi, pemain pinjaman Real Madrid, mampu mengisi sisi kosong bek kiri Dortmund karena Schmelzer cedera sepanjang musim. Kini, Favre punya bek kiri berkualitas berusia 26 tahun yang layak menggantikan Schmelzer.
Thorgan Hazard, Pelengkap Lini Depan Dortmund

Saudara dari Eden Hazard ini punya gaya main yang tidak berbeda dengan abangnya itu. DNA Hazard dengan kaki-kaki lincah kala mendribel bola dan visi memberikan bola kepada rekan setim juga ada dalam diri Thorgan Hazard.
Pemain berusia 26 tahun bisa berposisi sebagai penyerang sayap atau gelandang serang di belakang penyerang tunggal. 13 gol dan 12 assists Hazard di Borussia Monchengladbach pada musim 2018-19 telah menjadi bukti kualitas bermainnya.
Favre cukup mengenalnya karena ia sosok yang berjasa membawa Hazard dari Belgia, Zulte Waregem, ke Gladbach pada 2014. Singkatnya, Favre yang membuka jalan Hazard bermain di level elite Eropa melalui Bundesliga.
Hazard punya kemampuan dalam mengoper bola, mendribel bola, mencetak gol, dan visi bermain yang bagus. Tipikal bermainnya seperti pengatur serangan modern – kemampuan lebih komplit ketimbang Eden Hazard.
Julian Brandt, Tandem Ideal Marco Reus
Tak terbayang bagaimana kuartet Brandt, Reus, Sancho, dan Hazard, mengancam pertahanan lawan musim depan apabila bermain bersama. Keberhasilan Dortmund merekrut pemain berusia 23 tahun sangatlah hebat. Brandt bukan cuma diincar Dortmund melainkan juga Liverpool dan Bayern.
Berposisi sebagai penyerang sayap yang dapat bermain di kiri atau kanan, Brandt adalah inverted winger atau penyerang sayap yang kerapkali melakukan penetrasi ke area 16 meter lawan – jarang memberikan umpan silang.
Jika sudah beradaptasi baik dengan sistem bermain Dortmund, Brandt bisa membuat duet maut dengan kompatriotnya, Reus. Brandt juga pemecah rekor di Jerman sebagai pemain termuda sejak Gerd Muller yang mencetak enam gol beruntun liga dari 20 Maret hingga 30 April 2016 (usia 20 tahun).
Pada Agustus 2017, Brandt juga tercatat sebagai pemain termuda Bayer Leverkusen dalam sejarah yang memainkan laga Bundesliga ke-100. Kala itu ia bertanding melawan Hoffenheim yang berakhir imbang 2-2. Usianya 21 tahun, tiga bulan, dan 25 hari.
Menilik kehadiran ketiga pemain itu, Dortmund kini hanya perlu mencari striker tajam di lini depan dan bek berpengalaman di jantung pertahanan untuk bersaing merebutkan seluruh trofi di musim 2019-20.