Mengenal Lebih Dekat Leandro Paredes, Buruan Chelsea yang Lepas ke PSG
BolaSkor.com - Saga transfer yang melibatkan gelandang Argentina berusia 24 tahun, Leandro Paredes akhirnya berakhir. Bukan ke Chelsea, pemain kelahiran 29 Juni 1994 hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG).
Les Parisien - julukan PSG - merampungkan transfer Paredes sebesar 40 juta plus variabel lima juta euro - total 45 juta euro - dari Zenit St Petersburg. Jajaran direksi PSG langsung mengabulkan doa Thomas Tuchel yang menginginkan gelandang baru.
"Kami kehilangan Adrien Rabiot, Lass Diarra, dan Marco Verratti, situasinya tidak berkembang. Kami tetap pada keputusan kami (soal Rabiot) karena Marco akan kembali dalam beberapa pekan ke depan. Kami tetap pada pilihan dasar kami," papar Tuchel beberapa waktu lalu di AS.
"Kami telah menempatkan Dani Alves di posisi ini, tapi (situasi) ini sangat serius bagi kami. Apa yang saya inginkan? Ya, ya, saya tahu. Sayangnya saya tak bisa memberitahu Anda!"
Baca Juga:
Episode Mengejar Cinta Maurizio Sarri Sampai ke London
Lengkapi Skuat Bertabur Bintang, PSG Incar Gelandang Napoli
Sulit Boyong Higuain dan Barella, Chelsea Alihkan Target ke Leandro Paredes

Rabiot dibekukan ke tim cadangan karena menolak perpanjangan kontrak PSG. Verratti dan Diarra cedera. Alhasil, PSG hanya punya Angel Di Maria, Daniel Alves, Marquinhos, untuk bermain di lini tengah dan uniknya, posisi bermain mereka bukan gelandang tengah.
Tuchel khawatir kurangnya stok pemain di lini tengah itu berlanjut hingga leg satu 16 besar Liga Champions melawan Manchester United. Tadinya, rumor transfer banyak mengklaim bahwa PSG akan mendatangkan Allan dari Napoli.
Namun yang terjadi, PSG, dengan kekuatan uang mereka, mampu membuat fans Chelsea kecele kala mendapatkan Paredes dari Zenit. Padahal, The Blues juga butuh gelandang sepertinya untuk melapis Jorginho setelah kepergian Cesc Fabregas ke AS Monaco.
Di hari PSG mendapatkan Paredes, setelah beberapa hari sebelumnya Barcelona menggaet Frenkie de Jong, Chelsea belum mendapatkan gelandang yang dibutuhkan. Meski begitu, mereka sudah mendapatkan Gonzalo Higuain dari Juventus.
PSG mengeluarkan banyak uang untuk membeli gelandang yang sudah menghabiskan dua tahun terakhirnya berkarier di Rusia. Sebenarnya, siapa sih Paredes?
Tersiakan di AS Roma, Bangkit di Rusia

Lahir di San Justo, Argentina - sekitar 45 menit dari Buenos Aires, Paredes datang dari akademi Boca Juniors dan menjalankan debut pada usia 16 tahun. Paredes bermain tiga musim dengan Boca (2010-2014) dan tampil sebanyak 29 kali di tim utama.
Potensi bermainnya sudah mulai terlihat radar pemain Eropa. AS Roma memenangi perebutan Paredes, namun pada tahun 2014, Giallorossi tidak memiliki slot kosong untuk pemain non-Eropa hingga dia disekolahkan di Chievo Verona selama enam bulan.
Paredes juga sempat dipinjamkan ke Empoli pada musim 2015-16. Sepulangnya dari masa pinjaman itu, Paredes jadi pemain yang matang di Roma dan menjadi sosok dominan di lini tengah Serigala Ibu Kota.
Paredes membantu klub lolos ke-16 besar Liga Europa dan finish di urutan dua Serie A, terpaut empat poin dari Juventus. Roma memiliki lini tengah yang kuat di musim 2016-17. Kehadiran Paredes seakan menjadi ceri di atas kue Roma yang sudah punya Radja Nainggolan, Kevin Strootman, dan Daniele De Rossi.
Namun di musim panas 2017, tanpa alasan yang jelas, Paredes memilih hengkang dari Roma menuju Rusia dan bergabung dengan Zenit. Keputusan itu cukup mengherankan, sebab kompetisi liga di Rusia tidak sekompetitif di Italia atau empat liga top Eropa lainnya.
Kepindahannya mengejutkan, tetapi Paredes tahu yang terbaik untuk kariernya. Pertama, Zenit dilatih oleh pelatih asal Italia kala itu, Roberto Mancini. Plus, Paredes bisa lebih leluasa mengembangkan kariernya tanpa tekanan dari media.
Benar saja, renaisans karier Paredes dimulai sejak ia pindah ke Rusia. Namanya tidak begitu terdengar selama dua tahun terakhir, sebelum akhirnya Chelsea dan PSG mulai mengincarnya musim ini karena penampilan gemilangnya di musim kedua membela Zenit.
Kemampuan Paredes

Segala kemampuan yang dibutuhkan dari seorang gelandang tengah ada pada diri Paredes. Pengemas sembilan caps dan satu gol dengan timnas Argentina bisa diplot sebagai regista (gelandang jangkar), tengah dalam peran seperti Blaise Matuidi di Juventus, atau pengatur serangan seperti Mesut Ozil.
Paredes memiliki akurasi operan yang bagus, visi bermain yang baik, pandai membaca situasi permainan, mendribel bola, dan mampu melepaskan tendangan dari jarak jauh.
Musim ini, tidak ada satu pun pemain di Liga Primer Rusia yang melepaskan operan kunci dari situasi bola mati selain Paredes (20 operan). Per 8 Januari silam, Pardes melepaskan 915 operan dan hanya ada empat pemain yang bisa mengimbanginya di Rusia.
Akurasi operannya yang sukses mencapai kaki rekan setimnya mencapai 88 persen. Paredes juga telah melakukan 27 percobaan tendangan. Jika diibaratkan dengan pemain yang ada di PSG saat ini, Paredes layaknya pemain gabungan Verratti-Rabiot.
Akankah Chelsea menyesal gagal mendapatkan Paredes? Mungkin saja. Gelandang seperti Paredes tidak banyak di Eropa. Paul Pogba, gelandang Manchester United, merupakan salah satu pemain yang tipikal bermainnya sama.