Lainnya Feature

Menarik Benang Merah Rip Curl Cup Padang Padang dengan Sport Tourism di Bali

Johan Kristiandi - Senin, 30 Juli 2018

BolaSkor.com - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menggenjot sektor pariwisata, satu di antaranya melalui olahraga. Cara tersebut memang masih terdengar asing di telinga pada beberapa tahun lalu. Namun, sulit dimungkiri olahraga masih beririsan dengan pariwisata.

Secara garis besar, pariwisata dalam suatu daerah dapat ditingkatkan dengan beberapa cara yakni pariwisata perjalanan, rekreasi, kebudayaan, urusan dagang hingga olahraga.

Lantas, pertanyaan yang mucul adalah apakah pariwisata olahraga atau yang lebih beken dengan istilah sport tourism tepat digunakan di Indonesia?

Menurut penulis buku pariwisata, James J. Spillane, ada dua aspek yang bisa menjadi andalan dalam sport tourism. Pertama, daerah tersebut harus menggelar turnamen olahraga besar untuk mendatangkan pengunjung dari luar negeri. Adapun cara lainnya adalah menyediakan tempat berlatih.

Saat ini, kita tidak bisa menutup mata jika Bali masih menjadi daerah favorit bagi turis mancaranegara. Hal itu dibuktikan dengan statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.

Sejak awal 2018, bandar udara I Gusti Ngurah Rai menjadi pintu masuk tersibuk di Indonesia. Tercatat, pada Mei 2018, 802.827 wisatawan mancanegara yang datang ke Bali.

Bali memang punya sejuta pesona bagi para turis mancanegara. Selain faktor alam, kebudayaan pulau Dewata juga menjadi satu di antara faktor yang mengambil peran.

Selain itu, bila kita melihat dari sisi sport tourism, saat ini Bali berada satu langkah di depan wilayah lain. Di sana, para wisatawan asing akan mudah menemukan objek wisata yang berkaitan dengan olahraga. Meskipun, pada daerah lain di Indonesia juga punya agenda sport tourism yang menonjol seperti Tour de Singkarak.

Tidak hanya berkaitan dengan infrastruktur, Bali juga punya beberapa turnamen olahraga yang telah terkenal hingga mancanegara. Satu di antara yang paling dinanti adalah Rip Curl Cup Padang Padang.

Rip Curl Cup Padang Padang sudah digelar sejak 15 tahun silam. Awalnya, kompetisi tersebut diperuntukan bagi surfer lokal. Namun, lambat laun Rip Curl membuat perubahan dengan mengundang beberapa surfer terbaik dari penjuru dunia.

Pada Rip Curl Cup Padang Padang 2018, panitia mengundang delapan peserta di luar negeri. Mereka saling sikut dengan surfer terbaik tanah air. Sementara itu, peselancar asal Australia, Jack Robinson, keluar sebagai pemenang pada tahun ini.

Rip Curl Cup Padang Padang

Satu yang unik dari Rip Curl Cup Padang Padang adalah penentuan kriteria ombak. Lomba tidak akan berlangsung jika ombak tak berada pada ketinggian yang diinginkan.

"Rip Curl Cup Padang Padang ini unik karena menunggu ombak besar. Bahkan, ketika ketinggian ombak yang diinginkan tidak datang, mereka tidak ragu untuk membatalkannya," jelas satu di antara peserta lomba, Made Adi Putra.

Upaya Rip Curl untuk membuat Rip Curl Cup Padang Padang lebih dipandang di dunia internasional berbuah manis. Konsistensi selama 15 tahun pun ikut berpengaruh kepada pariwisata Bali bahkan Indonesia secara keseluruhan.

"Hampir setiap hari Padang Padang ramai untuk surfing dan berjemur. Sebab, Padang Padang itu spesial karena tempatnya tidak terlalu besar dengan pasir putih dan ombak yang tinggi," kata Adi.

Hal senada diungkapkan peserta Rip Curl Cup Padang Padang lainnya, Mega Semadhi, yang telah berselancar melanglang buana ke pelosok Indonesia.

"Kita kan negara maritim, sepanjang pesisir pantai pulau Jawa dan Sumatra banyak tempat bagus. Selain itu, pemerintah sudah mulai memberikan perhatian," tegas Mega.

"Contonya Nias, sekarang bule banyak yang pergi ke Nias untuk surfing. Selain itu ada juga Sumbawa dan Rote. Tempat tersebut banyak mendapatkan atensi dan mengundang wisatawan lain."

"Kemarin saya sempat ke Morotai dan bertemu teman saya asal luar negeri yang ingin berselancar. Jadi, surfing jangan dipandang sebelah mata untuk menggaet wisatawan mancanegara," tambah Mega.

Namun, seperti cerita di negeri dongeng yang tak selalu berjalan mulus, upaya Rip Curl untuk menghelat Rip Curl Cup Padang Padang juga menemui kendala.

"Kami kesulitan untuk mencari pihak yang ingin bekerja sama. Biasanya, mereka lebih menyukai olahraga yang mengundang banyak peserta seperti lari," sebut head of media communications, Gamelia Carbery.

Tak berhenti dengan mengadakan kejuaraan selancar, Rip Curl juga menyediakan Rip Curl School of Surf bagi para wisatawan yang ingin mengasah kemampuannya dengan instruktur yang kompeten.

"Kami sudah ada sejak 1998. Saat ini, kami punya dua tempat yakni di Sanur dan Legian," tegas marketing communication manager Rip Curl School of Surf, Ainun Nimah.

Rip Curl School of Surf Jimbaran (BolaSkor/Johan Kristiandi)

"Kami selalu berusaha menyediakan fasilitas terbaik seperti menjemput peserta di tempatnya. Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan," tambah Ainun.

Selain surfing, Rip Curl School of Surf juga punya beberapa olahraga lainnya seperti Kite Surfing, Wake Boarding, Wind Surfing, Stand Up Paddle dan Diving.

Jika menarik benang merah, Rip Curl Cup Padang Padang memang turut ambil bagian dalam sport tourism di Bali. Meskipun, hingga saat ini belum ada jumlah persentasenya.

Kini, saatnya semua pihak baik pemerintah maupun swasta semakin memberikan atensi khusus kepada dunia sport tourism yang toh ujung-ujungnya akan memberikan suntikan dana bagi negara dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Jangan sampai, 10 tahun ke depan lelucon satir "Bali lebih terkenal daripada Indonesia di mata asing" masih eksis.

Bagikan

Baca Original Artikel