Manchester United dan 4 Klub dengan Utang Terbesar
BolaSkor.com - Tahun 2020 menjadi satu di antara waktu yang menghadirkan kesulitan di berbagai sisi kehidupan. Pandemi virus corona pun menyerang olahraga dari sisi finansial.
Beberapa klub berusaha melakukan langkah untuk terhindar dari kebangkrutan dengan cara memangkas gaji pemain dan ofisial. Jalan tersebut terpaksa ditempuh karena pemasukan drastis berkurang.
Baca Juga:
Profil Singkat 3 Klub Promosi Premier League 2020-2021
5 Fakta yang Mungkin Jarang Diketahui soal Marco Asensio: Rafael Nadal Bantu Pindah ke Real Madrid
Profil Calon-calon Juara dan Kuda Hitam Premier League 2020-2021: Arah Persaingan Sulit Diprediksi
Masalah kian berat jika sebelumnya klub juga telah memiliki utang yang besar sebelum pandemi terjadi. Artinya, sudah jatuh tertimpa tangga.
Berikut adalah lima klub yang dikabarkan memiliki utang tertinggi saat ini:
Juventus - 372 juta euro

Juventus menjadi klub terbaik di Italia selama bertahun-tahun dan memenangi titel Serie A sembilan kali berturut-turut. Namun, ambisi menjuarai Liga Champions sering kali kebablasan dan berpengaruh buruk dari sisi finansial.
Juventus banyak menghabiskan uang untuk mendatangkan pemain bintang demi memenangi gelar Liga Champions. Contohnya adalah Cristiano Ronaldo yang membuat Juve mengucurkan dana 100 juta euro untuk Real Madrid. Beban semakin besar dengan gaji yang dikeluarkan untuk CR7.
Keadaan mulai memburuk setelah pandemi virus corona menerpa. Juve meminta kepada pemain untuk merelakan gajinya sebagian dipotong.
Pengeluarkan Bianconeri untuk gaji lebih besar dari dua klub Serie A, AS Roma dan Inter Milan. Meskipun meraup untuk 39,8 juta euro tahun lalu, namun uang yang dikeluarkan untuk Juventus, gaji, dan pengembangan Allianz Arena menyebabkan utang hingga 372 juta euro.
Atletico Madrid - 384 juta euro

Atletico Madrid juga menghabiskan banyak uang di bursa transfer seperti Juventus. Los Rojiblancos membeli Joao Felix dengan mahar 126 juta euro. Selain itu, Atletico juga memboyong Marcos Llorente dan Kieran Trippier.
Namun, Atletico Madrid dikabarkan telah melikuidasi aset untuk melunasi utang. Selain itu, Atletico juga berencana menjual beberapa pemain bintang dan mengurangi jumlah pengeluaran soal gaji.
Atletico juga sudah melakukan pemangkasan gaji. Kabarnya, hal tersebut mengurangi jumlah utang secara signifikan.
Akan tetapi, Atletico Madrid juga masih membayar untuk stadion Wanda Metropolitano yang mewah. Pengeluaran kian membengkak dengan gaji Diego Simeone yang mendapatkan 40 juta euro per musim.
Inter Milan - 464 juta euro

Klub Italia memiliki utang gabungan sebesar 4 miliar euro, di mana Inter menyumbang bagian 464 juta euro. Nerazzurri masih mencicil pelunasan utang yang dilakukan di masa lalu untuk menandanai belanja besar-besaran.
Masuknya Suning Group membuat keuangan Inter Milan sedikit membaik. Akan tetapi, rencana pembangunan stadion baru bersama AC Milan juga berpotensi membuat La Beneamata kembali terlilit utang besar. Artinya, jalan Inter terlepas dari utang masih panjang.
Tottenham Hotspur - 483 juta euro

Stadion anyar Tottenham Hotspur menjadi satu di antara yang terbaik di Inggris. Namun, harganya sangat mahal dan membuat keuangan Tottenham berwarna merah.
The Lilywhites dikabarkan meminjam 637 juta pounds kepada Bank of America, Goldman Sachs dan HSBC. Hingga saat ini, utang tersebut belum lunas. Situasi kian sulit karena belum ada sponsor untuk nama stadion.
Klub sepak bola yang berbasis di London tersebut juga memboyong Tanguy Ndombele dengan harga tinggi pada musim lalu. Pengeluaran tersebut membuat utang Tottenham semakin membengkak.
Satu di antara jalan pintas yang bisa diambil adalah dengan menjual Harry Kane. Penyerang asal Inggris tersebut dikabarkan memiliki harga tak kurang dari 100 juta euro.
Manchester United - 568 juta euro

Manchester United adalah klub sepak bola paling berharga ketiga di dunia, di belakang Real Madrid dan Barcelona. Namun, The Red Devils juga merupakan tim dengan utang paling banyak.
Keluarga Glazer membawa pinjaman sendiri dalam tim dengan apa yang disebut sebagai leveraged buyout. Padahal, The Red Devils sudah terbebas dari utang sebelum akuisisi oleh keluarga Glazer terjadi pada 2005.