Sosok Feature Spanyol Jerman

Luka Jovic, Bocah Pelahap Donat Calon Penerus Luis Suarez

Yusuf Abdillah - Jumat, 22 Maret 2019

BolaSkor.com - Satu nama mencuat dari kancah Bundesliga. Nama yang belakangan gencar dikaitkan dengan Barcelona. Nama tersebut adalah Luka Jovic, penyerang muda sepanjang musim bersinar bersama Eintracht Frankfurt.

Jovic menjadi bidikan Barcelona tentu saja dengan alasan yang jelas. Penyerang muda Serbia kelahiran Bosnia itu memang sedang naik daun. Gaya bermainnya yang mirip dengan Luis Suarez juga digadang sebagai salah satu alasan.

Penyamaan dengan Suarez sendiri datang dari Mladen Krstajic, pelatih timnas Serbia. "Jovic seorang pencetak gol klasik dengan kontrol bola luar biasa."

Baca Juga: Barcelona Segera Segel Matthijs de Ligt

"Dia juga penyerang cerdas yang memahami permainan. Saya kira dia bisa dibandingkan dengan Luis Suarez," ujar Krstajic dalam wawancaranya dengan T-Online.

“Dia berani dan selalu berbahaya. Dia berbahaya karena selalu siap tiap kali dapat kesempatan. Dia juga pintar membawa permainan lawan."

Musim ini, Jovic sudah mencetak 15 gol dari 24 penampilan, 18 sebagai starter, di Bundesliga. Total Jovic sudah membuat 23 gol dari 46 laga di semua kompetisi sejak bergabung dengan Frankfurt musim lalu.

Nama Jovic makin menjadi sorotan setelah sukses mengukir sejarah ketika Frankfurt menang besar 7-1 atas Dusseldorf. Pada laga itu, Jovic tampil luar biasa dengan menyumbang lima gol. Jovic pun menjadi pemain termuda yang mencetak lima gol dalam satu pertandingan di Bundesliga.

Di antara penyerang tajam di Eropa musim ini, Jovic disebut-sebut memiliki atribut paling lengkap. Penyerang berusia 21 tahun ini mampu membuat dari dari mana saja; kiri, kanan, tengah, memakai kaki kanan, kaki kiri, atau kepala, dari jarak dekat ataupun jauh.

Baca Juga: Pemain Incaran Barcelona Dinilai Mirip Luis Suarez

Dari 15 gol di Bundesliga musim ini, enam datang lewat kaki kiri, jumlah yang sama yang dibuat dengan kaki kanannya. Sedangkan tiga gol lain dicetaknya melalui sundulan kepala.

Proses terjadinya gol yang dibuat Jovic pun tak kalah beragam. Dengan kecepatan yang serupa dengan Cristiano Ronaldo, Jovic mampu membikin gol lewat skema serangan balik. Namun dia juga mampu menciptakan gol di depan gawang, baik itu sedang menghadap atau membelakangi gawang.

Pergerakan dan daya jelajahnya yang tinggi membuat Jovic seorang penyerang yang sulit dijinakkan pemain belakang. Tak jarang, satu-satunya cara yang dilakukan bek untuk menghentikan Jovic adalah dengan menjatuhkannya. Sepanjang musim ini, Jovic sudah 25 kali dilanggar lawan, termasuk yang tertinggi di Bundesliga.

Jadi tidak heran jika Barcelona kabarnya sudah menyiapkan dana 50 juta euro untuk memboyong Jovic ke Camp Nou. Marca menyebut, Barcelona berencana membuka negosiasi dengan Frankfurt beberapa pekan ke depan.


Berawal dari Tarkam

Perjalanan karier Jovic bermula dari sebuah turnamen sepak bola anak-anak(antar kampung) di Bijeljina, sebuah kota kecil di Bosnia, 2004 silam.

Jovic yang sudah mengenal sepak bola saat berusia 5 tahun mampu mengundang perhatian dari seorang pemandu bakat. Jovic pun ditawari untuk bermain di Mini Maxi, sebuah kompetisi pembibitan yang diikuti pemain berusia 4-12 tahun di Belgrade.

"Setelah 10 menit permainan, saya melihat ada sesuatu yang luar biasa," ujar Tomislav Milicevic, eks pemain timnas Serbia yang pelatih tim muda Red Star Belgrade.

"Bola seperti melekat di kakinya. Dia terlihat sangat nyaman dengan bola dan memikirkan apa yang akan dilakukannya. Dia berpikir apakah bola akan ditahan atau langsung diumpan," kenang Milisevic.

"Buat saya itu sangat luar biasa. Seorang bocah seusianya bisa bermain seperti itu dan mampu menguasai bola dengan skillnya."

Kekaguman Milisevic berlipat saat melihat Jovic ada di depan gawang lawan. "Dia mengingatkan saya kepada Gerd Muller (mesin gol legendaris Jerman)."

"Luka bisa bermain dengan kaki kiri dan kanan. Dia juga punya insting membuat gol yang luar biasa. Anda tak bisa mempelajarinya. Itu adalah pemberian alam semesta. Dan, hingga saat ini dia masih memiliki insting tersebut," papar Milisevic seperti dikutip Bleacher Report.


Bocah Penggila Donat

Jovic besar bersama kedua orang tua dan saudara perempuan. Sang ayah, Milan, yang pernah menjadi pemain sepak bola di level amatir, memperkenalkan Luka Jovic kepada olahraga ini.

Bersama sang ayah, Luka melatih menendang dengan kedua kakinya. Luka yang semula mengandalkan kaki kanannya, lambat laun percaya diri melepaskan tendangan dengan kaki kirinya.

Sejak awal, Luka memilih posisi sebagai penyerang. Beranjak remaja, Luka sangat mengidolakan Radamel Falcao. Selain Falcao dia juga mengagumi Zlatan Ibrahimovic.

Menjadi fans setia Red Star sejak kecil membuat Luka tak berpikir dua kali saat diminta bergabung ke akademi meski berjarak terbilang jauh.

"Tak mudah baginya. Awalnya setiap hari dia harus bolak-balik naik bus dari Bijeljina ke Belgrade. Dia mau bersusah payah dan orang tuanya sangat mendukung," kenang Milicevic.

Sejak tiba di Red Star, manajemen klub sudah meminta staf pelatih, termasuk Slavisa Stojanovic, pelatih tim utama Red Star, untuk mengawasi perkembangan Jovic.

Hingga akhirnya pada awal 2014, Stojanovic memboyong Jovic masuk ke tim utama. Namun, Stojanovic sempat dibuat kecewa dengan Jovic yang dinilainya malas dan sulit berkonsentrasi. Meski dia menyadari kalau Jovic masih sangat muda.

Tidak cuma itu, ada kegemaran Jovic yang membuat pengurus klub khawatir. Ya, sejak kecil Jovic sangat menyukai makanan manis dan cemilan seperti cokelat, keripik kentang dan terlebih donat.

Setelah mendapatkan bimbingan dari pemain senior, Jovic akhirnya mampu mengurangi kebiasaannya itu. "Dia benar-benar menyukai makanan seperti itu. Jovic selalu terlihat marah saat para pemain lain mengeluarkan makanan-makanan itu dari kamarnya," papar Stojanovic.

Jovic menjalani debut bersama Red Star pada laga terakhir musim 2013-14, Mei 2014. Jovic yang saat itu berusia 16 tahun, lima bulan dan lima hari itu masuk pada menit ke-73 dalam laga melawan Vojvodina. Saat itu Red Star dalam posisi tertinggal 2-3. Namun, hanya tiga menit di atas lapangan, Jovic langsung membuat gol sekaligus menyelamatkan klubnya dari kekalahan.

Pada Februari 2016, Jovic bergabung dengan klub Portugal, Benfica. Jovic menyusul pemain Serbia lain macam Nemanja Matic, Lazar Markovic, dan Ljubomir Fejsa. Namun, di Benfica karier Jovic mandek dan gagal menembus tim utama. Jovic hanya dua kali tampil membela Benfica, itupun sebagai pemain pengganti.

Pada 2017, Jovic dipinjamkan ke Frankfurt untuk dua musim. Tampil mengesankan di musim pertama, Frankfurt mengambil opsi membayar tujuh juta euro untuk mempermanenkan Jovic.

Kini, bocah yang memulai karier dari turnamen tarkam dan suka melahap donat itu sedang dibidik raksasa-raksasa Eropa. Termasuk Barcelona yang rela mengeluarkan 50 juta euro untuk memboyongnya ke Camp Nou.

Bagikan

Baca Original Artikel