Lainnya Sports Berita

Lewat Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Berharap Tidak Ada Lagi Dualisme Kepengurusan PB Cabor

Tengku Sufiyanto - Jumat, 22 November 2024

BolaSkor.com - Polemik dualisme kepengurusan yang kerap terjadi akhirnya dapat terselesaikan. Pemerintah secara resmi mensosialisasikan Permenpora no 14 tahun 2024 kepada seluruh induk organisasi cabang olahraga.

Taufik Hidayat selaku Wamenpora mengatakan, peraturan ini dibuat sebagai upaya pemerintah untuk menjamin independensi dan legitimasi kepengurusan induk cabang olahraga di Indonesia. Diharapkan melalui hal ini kasus dualisme kepengurusan tidak akan terjadi lagi.

"Kemarin sudah sampaikan kepada Pak Menteri, bahwa Permenpora ini harus cepat disosialisasikan. Alhamdulillah sekarang terlaksana," kata Wamenpora Taufik, dikutip dari keterangan resmi Kemenpora.

Baca Juga:

Didukung Penuh Menpora, Berikut Pembagian Grup Babak Grand Finale Meet the World With SKF Road to Gothia Cup 2025

Indonesia Tuan Rumah Piala Asia Futsal 2026, Menpora Bidik Juara

Wamenpora Taufik mengaku awalnya peraturan ini sempat menimbulkan kisruh diantara induk organisasi cabang olahraga. Pasalnya mereka semua menilai peraturan ini sebagai bentuk intervensi pemerintah.

Namun Taufik menegaskan peraturan ini semata-mata dibuat untuk kepentingan bersama. Setidaknya kepengurusan setiap induk organisasi cabang olahraga dapat berjalan lebih tertib.

"Kita hanya ingin lebih tertib lagi. Karena buat saya, sangat sedih kalau ada dualisme kepengurusan cabor, apalagi kalau ada yang tiga kepengurusan, kita tidak mengharapkan itu," jelas Wamenpora Taufik.

"Intinya kita sayang, kita peduli kepada atlet. Karena pengurus maupun saya di sini hanya sementara, tetapi atlet tidak akan pernah putus".

"Karena kalau ada apa-apa juga kita yang akan diperiksa. Sedikit maupun besar, itu jadi masalah dan itu harus dipertanggungjawabkan dari pemerintah itu sendiri," tambahnya.

Sebagai informasi, setidaknya di Indonesia sempat terjadi dua kasus dualisme dalam kepengurusan induk organisasi cabang olahraga. Pertama menimpa cabor tenis meja dan kedua cabor sepak bola.

Akibat kasus ini, atlet-atletnya turut dirugikan. Untuk tenis meja, mereka terpaksa absen di beberapa ajang olahraga, seperti PON Papua 2020, SEA Games 2017, 2019, dan 2021. Sementara di cabor sepak bola, beberapa pemain terbaik tidak dapat masuk ke dalam timnas Indonesia yang akan mengikuti Piala AFF 2012.

Penulis: Bintang Rahmat

Bagikan

Baca Original Artikel