Lewat Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Berharap Tidak Ada Lagi Dualisme Kepengurusan PB Cabor


BolaSkor.com - Polemik dualisme kepengurusan yang kerap terjadi akhirnya dapat terselesaikan. Pemerintah secara resmi mensosialisasikan Permenpora no 14 tahun 2024 kepada seluruh induk organisasi cabang olahraga.
Taufik Hidayat selaku Wamenpora mengatakan, peraturan ini dibuat sebagai upaya pemerintah untuk menjamin independensi dan legitimasi kepengurusan induk cabang olahraga di Indonesia. Diharapkan melalui hal ini kasus dualisme kepengurusan tidak akan terjadi lagi.
"Kemarin sudah sampaikan kepada Pak Menteri, bahwa Permenpora ini harus cepat disosialisasikan. Alhamdulillah sekarang terlaksana," kata Wamenpora Taufik, dikutip dari keterangan resmi Kemenpora.
Baca Juga:
Indonesia Tuan Rumah Piala Asia Futsal 2026, Menpora Bidik Juara
Wamenpora Taufik mengaku awalnya peraturan ini sempat menimbulkan kisruh diantara induk organisasi cabang olahraga. Pasalnya mereka semua menilai peraturan ini sebagai bentuk intervensi pemerintah.
Namun Taufik menegaskan peraturan ini semata-mata dibuat untuk kepentingan bersama. Setidaknya kepengurusan setiap induk organisasi cabang olahraga dapat berjalan lebih tertib.
"Kita hanya ingin lebih tertib lagi. Karena buat saya, sangat sedih kalau ada dualisme kepengurusan cabor, apalagi kalau ada yang tiga kepengurusan, kita tidak mengharapkan itu," jelas Wamenpora Taufik.
"Intinya kita sayang, kita peduli kepada atlet. Karena pengurus maupun saya di sini hanya sementara, tetapi atlet tidak akan pernah putus".
"Karena kalau ada apa-apa juga kita yang akan diperiksa. Sedikit maupun besar, itu jadi masalah dan itu harus dipertanggungjawabkan dari pemerintah itu sendiri," tambahnya.
Sebagai informasi, setidaknya di Indonesia sempat terjadi dua kasus dualisme dalam kepengurusan induk organisasi cabang olahraga. Pertama menimpa cabor tenis meja dan kedua cabor sepak bola.
Akibat kasus ini, atlet-atletnya turut dirugikan. Untuk tenis meja, mereka terpaksa absen di beberapa ajang olahraga, seperti PON Papua 2020, SEA Games 2017, 2019, dan 2021. Sementara di cabor sepak bola, beberapa pemain terbaik tidak dapat masuk ke dalam timnas Indonesia yang akan mengikuti Piala AFF 2012.
Penulis: Bintang Rahmat
Tengku Sufiyanto
17.451
Berita Terkait
Breaking News: Sergio Busquets Umumkan Gantung Sepatu

Cedera Otak Serius, Produk Akademi Arsenal Meninggal Dunia pada Usia 21 Tahun
Momen Keakraban Presiden Gianni dengan Seskab Teddy, Sinyal Kolaborasi Indonesia dengan FIFA Makin Kuat

Clear, Presiden FIFA Tak Persoalkan Erick Thohir Rangkap Jabatan Menpora dan Ketum PSSI
Buat Blunder Berujung Gol pada Laga Real Oviedo vs Barcelona, Joan Garcia Dibela Hansi Flick
Cara Menonton dan Link Streaming Real Oviedo vs Barcelona, Live Sebentar Lagi

Ditentang Rio Ferdinand, Manchester United Akan Tetap Kejar Jarrad Branthwaite di Bursa Transfer Januari

Hasil Super League 2025/2026: Yakob Sayuri Bawa Malut United Menang di Kandang Bhayangkara Presisi Lampung FC

Aston Villa vs Bologna, Unai Emery Bersiap Hadapi Laga Sulit

Fermin Lopez Akui Sempat Digoda Chelsea
