Feature Internasional Inggris

Kambing Hitam Kegagalan Inggris di Piala Eropa U-21 Bernama Aidy Boothroyd

Yusuf Abdillah - Minggu, 23 Juni 2019

BolaSkor.com - Bagaimana rasanya menjadi orang yang salah di waktu yang salah pula. Sejatinya pelatih timnas Inggris U-21, Adrian Neil "Aidy" Boothroyd bisa menjawabnya.

Inggris menjadi salah satu kandidat juara Piala Eropa U-21. Hal ini mengingat tim muda Inggris diperkuat pemain-pemain yang sudah mengecap pengalaman di kompetisi senior seperti Phil Foden, Aaron Wan-Bissaka, Ryan Sessegnon, hingga James Maddison.

Namun kenyataannya, Inggris U-21 pulang cepat setelah kalah dalam dua laga awal fase grup. Inggris kalah 1-2 di tangan Kroasia pada laga perdana. Mereka kemudian takluk 2-4 dari Rumania di partai kedua. Meski masih menyisakan satu laga melawan Kroasia. Foden dkk dipastikan tersingkir.

Baca Juga:

8 Bintang Muda yang Dapat Menyita Perhatian Publik di Piala Eropa U-21 2019

Dibuang Fiorentina, Ianis Hagi Berevolusi Menjadi Masa Depan Sepak Bola Romania

Hasil ini jauh dari ekspektasi awal. Dua tahun lalu di ajang yang sama Inggris tampil apik di bawah asuhan Gareth Southgate. Mereka hanya kalah dalam adu penalti atas Jerman di semifinal.

Usai dipastikan tersingkir, satu nama muncul menjadi sorotan. Dia adalah Aidy Boothroyd, sang pelatih. Menariknya, sebelum tampil di Piala Eropa U-21 ini, Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) sudah memperpanjang kontrak sang pelatih meski belum menunjukkan prestasi.

Sang pelatih sendiri menegaskan dirinya tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya meski gagal total. Dia menyerahkan nasib sepenuhnya kepada FA.

Dilihat ke belakang, penunjukkan Boothroyd sebagai arsitek Inggris U-21 sudah mengundang tanda tanya besar. Tak sedikit yang mempertanyakan mengapa pelatih yang tak bisa mendapatkan pekerjaan di empat divisi teratas bisa dipercaya membimbing para talenta paling berbakat di Inggris.

Menilik rekam jejaknya, Boothroyd memang bisa dikatakan beruntung bisa menjadi pelatih timnas Inggris U-21. Pada 2013, dia dipecat oleh Northampton Town karena membawa klub itu di dasar klasemen League Two. Dan ini merupakan kiprah terakhir Boothroyd menangani klub di Liga Inggris.

Setelah kesulitan mendapatkan klub, Boothroyd justru ditunjuk FA untuk menangani tim Inggris U-20 pada 2014. Meski tak menunjukkan hasil gemilang, selang dua tahun kemudian, dia dipromosikan untuk melatih tim U-21 menyusul Gareth Southgate yang diangkat menangani timnas senior.

Tidak sedikit pengamat yang mengecam keputusan FA yang dinilai terlalu malas untuk mencari pelatih mumpuni untuk menangani tim masa depan Inggris. Bukan hanya rekam jejak yang medioker, bahkan bisa dikatakan di bawah rata-rata, Boothroyd juga minim dari segi taktik.

Sepanjang kariernya, pria berusia 48 tahun dikenal sebagai pelatih yang hanya mengusung taktik yang sering disebut "Hoofball" alias melempar bola langsung ke depan. Bahkan saat di level klub, fans menjuluki sang pelatih "Hoofroyd".

Nyaris fans di tiap klub yang pernah dilatihnya, Watford, Colchester, Coventry City, hingga Northampton, Boothroyd bukanlah sosok yang dicintai.

"FA menunjuk Aidy Boothroyd sebagai pelatih, hahahaha. Buat pemain muda menendang sejauh yang mereka bisa," demikian tulis mantan winger Burnley, Glen Little di akun twitter-nya saat FA mengangkat Boothroyd.

Penunjukkan Boothroyd semakin aneh jika mengingat apa yang dijanjikan FA. Ya, sebelumnya FA menyatakan jika di masa depan, timnas Inggris akan menampilkan permainan menarik, permainan yang mengalir cepat seperti yang ditampilkan timnas Spanyol. Namun, FA justru memiliih pelatih yang sama sekali tidak pernah menerapkan permainan seperti yang dimaksud untuk membina calon penghuni timnas.

Dan kini terbukti, dengan skuat yang disebut sebagai salah satu yang terbaik, Inggris U-21 gagal total di Piala Eropa U-21. Banyak yang menyoroti permainan yang ditampilkan Inggris muda jauh dari kemampuan sesungguhnya. Tak sedikit yang menyoroti pemilihan pemain yang dimainkan. Sebagai contoh, Boothroyd dikritik habis-habisan karena tidak memainkan Wan-Bissaka dan Phil Foden.

"Ini jelas kesalahan ada di manajer, karena pengambilan keputusan dalam pertandingan. Anda tak bisa mengubah tim dan memasukkan lima pemain. Dan dia meninggalkan pemain seperti Foden. Foden, pemain yang jelas-jelas paling kreatif, di saat tim membutuhkan kemenangan," kecam Tony Cascarino, eks pemain Chelsea yang menjadi pundit seperti dilansir Talksport.

Kini publik Inggris masih menunggu langkah apa yang akan diambil FA terkait nasib Boothroyd, yang jelas-jelas bukan sosok yang tepat.

Bagikan

Baca Original Artikel