MotoGP Sports Sosok Feature Berita

Jungkir Balik Dunia Andrea Iannone

Budi Prasetyo Harsono - Rabu, 14 Oktober 2020

BolaSkor.com - "Hidup saya berubah drastis. Saya selalu mengendarai sepeda motor sejak ibu melahirkan saya. Sekarang mereka menyuruh saya berhenti. Saya harap tak ada orang lain yang mengalaminya," kata Andrea Iannone.

Tujuh tahun berlalu sejak Iannone mengawali kariernya di dunia MotoGP. Saat itu dia bergabung dengan Pramac Ducati selama dua tahun sebelum promosi ke tim pabrikan Ducati pada 2015.

Ketika itu, pembalap kelahiran Vasto tersebut digadang-gadang bakal merepotkan Marc Marquez di dunia MotoGP. Maklum, Iannone menempati peringkat ketiga Moto2 saat Marquez menjadi juara.

Tujuh tahun berselang sejak debutnya. Kini, Iannone sedang menunggu hasil sidang paling penting sepanjang hidupnya. Kariernya sebagai pembalap dipertaruhkan dalam persidangan di Pengadilan Arbitrase Internasional (CAS).

Baca Juga:

Nasib Mirip Dua Pembalap Tercepat di MotoGP Prancis 2020

Sial Terus, Apakah Valentino Rossi Perlu Diruwat?

Andrea Iannone

Sejenak, pikiran pembalap asal Italia tersebut melayang ke 10 bulan sebelumnya. Tepatnya saat MotoGP Malaysia, ketika tes urine-nya terbukti mengandung substansi yang dilarang oleh Badan Anti Doping Internasional (WADA).

Ketika itu ditemukan drostanolone, streoid yang terlarang untuk atlet oleh WADA. Iannone pun dijatuhi hukuman larangan membalap selama 18 bulan.

Tak ingin diam saja, Iannone menyewa tim pengacara untuk membela kebenaran. Dia berdalih, drostanolone masuk ke dalam tubuhnya akibat konsumsi daging selama di Asia dengan menyajikan bukti tes sampel rambut.

Babak akhir persidangan antara Iannone melawan WADA pun bakal berlansung pada Kamis (15/10). Masa depannya sebagai pembalap MotoGP akan menemui jawaban setelah persidangan tersebut.

Beruntung bagi Iannone memiliki tim seperti Aprilia. Alih-alih memutus kontrak sang pembalap, pabrikan asal Italia tersebut memilih untuk menunggu hasil keputusan sidang.

Padahal, Aprilia bisa mendapatkan sejumlah pembalap untuk menggantikan Iannone. Terbaru, ada Andrea Dovizioso yang belum memiliki tim setelah kerja samanya dengan Ducati berakhir di pengujung musim 2020.

"Aprilia selalu ada di belakang saya dan menunggu. Motor saya ada di sana, saya merasakan dia menunggu saya. Mimpi mengendarai motor lebih kuat dari sebelumnya," tutur Iannone.

"Saya memulai proyek yang menarik bersama Aprilia sejak tahun lalu. Saya merasa harus melanjutkannya. Saya juga memiliki hubungan spesial dengan semua orang di sana," imbuhnya.

Dihadapkan dengan ancaman mengakhiri kariernya, Iannone tidak sedikit pun terpikirkan untuk gantung helm. Berbagai tawaran mendatanginya dari berbagai sektor, ditolaknya mentah-mentah.

Andrea Iannone

Bagi pembalap 31 tahun tersebut, beraksi di atas motor adalah hal terpenting. Niatnya hanya satu, kembali mengendarai motor Aprilia secepat mungkina.

"Mereka mengambil hal paling penting dalam hidup saya. Akan tetapi, inilah aturannya. Saya berniat untuk menghormati segala prosesnya," ujar Iannone.

"Saya menerima berbagai tawaran, tetapi semua saya tolak. Mimpi saya adalah kembali mengendarai motor Aprilia saya. Saya tidak akan menyerah dan banyak yang ingin dibuktikan," lanjutnya.

Dari pembalap muda berbakat yang digadang-gadang bakal memiliki nama besar, hanya tujuh tahun karier Iannone di ujung tanduk. Perjuangannya di pengadilan akan menentukan kariernya karena andai gagal, hukumannya ditambah menjadi empat tahun.

Artinya Iannone baru bisa membalap saat usianya memasuki 35 tahun. Bisa dipastikan Aprilia tidak lagi mau menunggunya. Apalagi terdapat Dovizioso yang tengah menganggur bisa mereka rekrut.

Bagikan

Baca Original Artikel