Ini Dia Hasil Pertemuan Seedorf & Ultras Milan
Milan - Sebelum pertandingan melawan Parma, sejumlah pendukung garis keras AC Milan, yang biasa dikenal dengan sebutan Ultras, melakukan demonstrasi. Pelatih Rossoneri, Clarence Seedorf, pun melakukan dialog dengan beberapa perwakilan Ultras Milan usai pertandingan. Apa hasilnya? Prestasi buruk AC Milan dalam dua musim terakhir membuat Ultras berang. Apalagi, pasukan Rossoneri musim ini terseok-seok dan menerima tiga kekalahan beruntun di ajang Liga Italia dan Liga Champions. Mereka pun berbondong-bondong melakukan demonstrasi di depan Stadion San Siro beberapa saat sebelum pertandingan melawan Parma, Minggu (16/3) malam WIB. Sambil membawa spanduk besar, mereka mengritisi kebijakan buruk klub yang melepas Massimo Ambrosini dan Andrea Pirlo, serta pembelian buruk klub di bursa transfer, salah satunya Mario Balotelli. Menanggapi hal itu, Seedorf dan beberapa pemain senior Milan, seperti Kaka dan Mario Balotelli, menemui beberapa perwakilan Ultras usai pertandingan melawan Parma. Pertemuan sendiri berlangsung secara tertutup. "Ini adalah situasi sulit dengan orang yang sangat mencintai klub ini di dalam dan luar lapangan. Pertemuan berlangsung damai. Mereka mengekspresikan rasa sentimen mereka, tapi tak ada hal spesifik yang terjadi. Mereka ingin yang terbaik bagi Milan. Usai dua musim menderita, mereka merasa perlu mengekspresikan emosi mereka," ungkap Seedorf dilansir Football-Italia. "Saya berada di sana dan sebenarnya ada beberapa masukan positif yang mereka berikan, diantaranya setiap pemain harus menghormati kostum Milan. Terkadang, mendengarkan keluhan suporter bisa membantu performa tim. Itu karena para fans tahu bahwa kami mendengar mereka," ia menambahkan. Milan sendiri akhirnya harus takluk dengan skor 4-2 di pertandingan tersebut. Kiper Milan, Christian Abbiati, menadapatkan kartu merah saat pertandingan baru berjalan lima menit. Hasil ini membuat Milan melorot ke posisi ke-12 klasemen sementara Liga Italia dengan 35 angka.