Ingat Atalanta, di Liga Champions Tak Cukup Hanya Bermodal Semangat
BolaSkor.com - Atalanta menjadi tim yang paling mengejutkan bila menilik klasemen lima besar Serie A hingga pekan ke-37. Jauh dari bergelimang harta, pasukan Bergamo bercokol pada posisi ketiga unggul dari tim-tim kuat seperti Inter Milan, AC Milan hingga AS Roma.
Atalanta memang menampilkan permainan yang menarik pada Serie A 2018-2019. Di bawah arahan Gian Piero Gasperini, Marten de Roon dan kawan-kawan bermain menyerang, tidak peduli siapa lawan yang dihadapi.
Penampilan Atalanta kian impresif karena bermodal semangat juang yang tinggi. Para pemain ingin membuktikan jika Atalanta layak diperhitungkan sebagai satu di antara tim besar di Italia.
Pada awal musim, sulit rasanya melihat Atalanta bisa berada di tempat seperti saat ini. Apalagi, La Dea tidak terlalu aktif di bursa transfer. Atalanta hanya memboyong pemain kelas dua seperti Matteo Pessina, Duvan Zapata, Mario Pasalic hingga Arkadiusz Reca.
Menariknya, pemain-pemain tersebut justru tampil di luar dugaan. Sebut saja Duvan Zapata yang menunjukkan performa mengilap dengan mendulang 22 gol plus tujuh assist. Jumlah tersebut menjadikannya sebagai pemain tersubur di Atalanta.
Selain itu, pemain muda Atalanta juga memberikan dampak yang pantang dipandang sebelah mata. Gianluca Mancini yang masih berusia 23 tahun menjadi tembok kukuh di lini belakang. Sedangkan, Musa Barrow menjadi alternatif saat Atalanta kesulitan menembus pertahanan lawan.
Selanjutnya, pemain senior Atalanta juga menjalankan tugasnya dengan baik. Papu Gomez dan Josip Ilicic yang sudah berusia 31 tahun justru menjadi motor serangan Atalanta. Kedua pemain tersebut menempati peringkat tiga besar untuk urusan pencetak gol terbanyak tim.
Saat ini, Atalanta adalah tim pertama Serie A yang mampu mencetak 100 gol dalam semua kompetisi pada musim ini.
Kini, semua sudah kepalang tanggung. Atalanta hanya membutuhkan satu kemenangan lagi untuk menyegel tiket Liga Champions 2018-2019. Atalanta tidak perlu menunggu hasil pertandingan lain, tak seperti Milan dan AS Roma.
Baca juga:
Atalanta Terus Rajut Mimpi Bermain di Liga Champions 2019-20
Atalanta Tim Ketiga yang Menaklukkan Napoli di San Paolo

"Ini benar-benar luar biasa hebat, dengan fans dan kemenangan ini, kami bermimpi dan punya kans nyata bermain di Liga Champions," tutur Timothy Castagne setelah meraih kemenangan melawan Genoa kepada Sky Sport Italia.
"Saya pikir kami sadar bahwa kami benar-benar bisa bertarung di empat besar ketika kami melakukan comeback melawan Roma, mengalahkan Juventus di Coppa Italia. Kami memainkan laga dengan bagus melawan enam tim top dan sekarang kami akan coba mengakhirinya dengan tinggi."
"Liga Champions akan sangat hebat, tetapi kami belum ada di sana, kami harus bekerja keras selama dua pekan depan. Kami ada dalam kondisi bagus dan harus memulai segalanya dari awal. Hanya karena kami menang di laga sebelumnya bukan berarti kami memulai laga berikutnya dengan keuntungan," terang Castagne.
Peluang Atalanta untuk meraup tiga poin cukup besar karena akan menghadapi Sassuolo di kandang. Apalagi, Sassuolo sudah tidak berambisi apa pun karena sudah mengamankan posisi di papan tengah.
Menurut Gasperini, pencapaian yang diraih Atalanta saat ini tidak terlepas pada mental para pemain. Selain itu, penggawa Atalanta juga punya semangat tinggi untuk meraih tiga poin.
"Tim ini sangat hebat dari segi mentalitas. Sisanya datang kemudian, dari sisi taktik, fisik, namun level psikologi sangat penting. Saya melihat setiap ketakutan dan rasa ragu hilang di ruang ganti pemain dan kami fokus sepenuhnya memenangi laga," tutur Gasperini

Atalanta kian menancapkan tajinya usai mengalahkan dua tim Italia terkuat saat ini, Juventus dan Napoli. Atalanta menekuk Juventus tiga gol tanpa balas pada pertandingan perempat final Coppa Italia. Dua tim terakhir yang mampu meraih kemenangan 3-0 ketika menghadapi Juventus adalah Real Madrid (April 2018) dan Barcelona
(September 2017).
Selanjutnya, Atalanta menjadi tim ketiga yang berhasil meraih kemenangan di markas Napoli pada musim ini. Papu Gomez dan kawan-kawan mengikuti langkah Juventus dan Arsenal.
Namun, Atalanta punya segudang pekerjaan rumah untuk bisa bersaing di Liga Champions musim depan. Perlu diingat, Liga Champions adalah ajang duel klub terbaik dari seluruh penjuru Eropa.
Hal pertama yang perlu ditingkatkan Atalanta adalah soal materi pemain. Meski pada musim ini gemilang di Serie A, namun persaingan di Liga Champions akan sangat sulit. Sebab, kontestan lain akan diperkuat pemain-pemain kelas wahid sebut saja Lionel Messi, Mohamed Salah, Eden Hazard, Cristiano Ronaldo hingga Neymar.
Meski nantinya akan lolos ke Liga Champions, namun Atalanta diprediksi tidak akan punya keuangan berlimpah untuk memboyong pemain anyar. Satu di antara jalan yang bisa diambil adalah dengan mencari pemain-pemain muda terbaik dari Italia. Dengan iming-iming berlaga di Liga Champions dan kesempatan tampil lebih besar, Atalanta bisa menjadikan senjata untuk menekan harga.

Selain itu, Atalanta juga bisa mengorbitkan pemain mudanya untuk musim depan. Apalagi, Atalanta perlu kedalaman skuat yang baik karena akan tampil pada tiga kompetisi.
Atalanta memiliki tugas berat untuk mempertahankan pemain bintang pada bursa transfer. Seperti diketahui, Zapata, Ilicic, hingga Mancini menarik minat sejumlah tim besar.
Berikutnya, Atalanta juga perlu mengasah mental bertanding di Eropa. Apalagi, Atalanta dikenal sebagai tim yang jago kandang, namun lemah di tandang. Atalanta bisa mencoba memboyong pemain yang berpengalaman tampil di Eropa untuk mengatasi masalah itu.
Selanjutnya soal stadion. Atalanta dikabarkan tidak bisa bermain di Stadio Atleti Azzurri d'Italia karena tidak memenuhi stardar untuk bermain di kompetisi Eropa.
Untungnya, Sassuolo bersedia meminjamkan Mapei Stadium sebagai kandang Atalanta di kompetisi Eropa. Oleh karena itu, faktor adaptasi dengan markas baru menjadi kunci jelang kompetisi bergulir.
Di balik semua itu, Atalanta memang pantas menjadi wakil Italia di Liga Champions. La Dea bermain tanpa rasa takut dengan semangat juang yang tinggi. Namun, jika ingin tak hanya menjadi sekadar pelengkap di Liga Champions, Atalanta perlu melakukan perombakan di sana sini.