Atalanta Terus Rajut Mimpi Bermain di Liga Champions 2019-20
BolaSkor.com - Atalanta benar-benar menjadi tim yang mengejutkan di Eropa musim ini. Ketika tim-tim besar tetap mendominasi papan atas klasemen di Inggris, Italia, Spanyol, Jerman, dan Prancis, Atalanta terus merajut mimpi bermain di Liga Champions 2019-20.
Tidak pernah ada yang menduga sebelumnya tim asuhan Gian Piero Gasperini bisa tiba-tiba merangsek ke peringkat tiga klasemen, ya, peringkat tiga di bawah Juventus dan Napoli, di atas tim-tim besar seperti: Inter Milan, AC Milan, dan AS Roma.
Atalanta meraih kemenangan teranyar di pekan 36 melawan Genoa dengan skor 2-1 melalui gol yang diciptakan Musa Barrow (46') dan Timothy Castagne (53') - diperkecil gol Goran Pandev di menit 89. Atalanta duduk di urutan tiga dengan raihan 65 poin.
Posisi itu bisa bertahan lebih lama apabila Inter tidak meraih kemenangan melawan Chievo Verona di pekan 36, Selasa (14/5) dini hari WIB. Inter dan Atalanta saat ini terpaut dua poin.
Baca Juga:
Andai Lolos ke Liga Champions, Atalanta Tak Bisa Main di Kandang Sendiri
Lewati Juventus dan Fiorentina, Atalanta ke Final Coppa Italia untuk Kali Pertama Dalam 23 Tahun
Duvan Zapata, Predator Pemburu Alien Bernama Cristiano Ronaldo
Akan tapi, bukan hal tersebut yang menjadi fokus publik atau pecinta sepak bola Serie A, melainkan rasa tidak percaya akan faktor kejutan yang diberikan tim berjuluk La Dea (The Goddess) musim ini.
Atalanta musim ini menjadi 'pembunuh' bagi tim-tim papan atas Serie A. Bahkan, Atalanta juga yang menyingkirkan Juventus dari Coppa Italia dan saat ini melaju ke final usai mengalahkan Fiorentina di semifinal.
Pada momen itulah para pemain Atalanta sudah mulai bermimpi bahwa mereka bisa bermain untuk kali pertama di Liga Champions musim depan.
"Ini benar-benar luar biasa hebat, dengan fans dan kemenangan ini, kami bermimpi dan punya kans nyata bermain di Liga Champions," tutur Castagne kepada Sky Sport Italia.
"Saya pikir kami sadar bahwa kami benar-benar bisa bertarung di empat besar ketika kami melakukan comeback melawan Roma, mengalahkan Juventus di Coppa Italia. Kami memainkan laga dengan bagus melawan enam tim top dan sekarang kami akan coba mengakhirinya dengan tinggi."
"Liga Champions akan sangat hebat, tapi kami belum ada di sana, kami harus bekerja keras selama dua pekan depan. Kami ada dalam kondisin bagus dan harus memulai segalanya dari awal. Hanya karena kami menang di laga sebelumnya bukan berarti kami memulai laga berikutnya dengan keuntungan," terang Castagne.
Tiga laga tersisa untuk Atalanta musim ini melawan Lazio (final Coppa Italia, 16/5), Juventus (20/5), dan Sassuolo (26/5). Kans mereka finish di empat besar sangat terbuka lebar jika tidak terpeleset di dua laga terakhir.
Pasalnya, jarak Atalanta hanya terpaut tiga poin dari Milan yang juga berburu zona Liga Champions. Cukup disayangkan apabila Atalanta tidak bermain di Liga Champions karena musim ini mereka salah satu tim yang tampil ofensif dan menghibur penonton.
Bukti itu bisa dilihat melalui 73 gol yang mereka torehkan di Serie A - terbanyak - dan bahkan tampil lebih menghibur ketimbang Juventus dan Napoli.
Menilik Whoscored, Atalanta punya kekuatan dalam mengonversi peluang menjadi gol (efisien), kekuatan yang berbasis pada serangan sayap, menciptakan peluang melalui kemampuan individu pemain, dan pantang menyerah dalam kondisi tertinggal.
"Tim ini sangat hebat dari segi mentalitas. Sisanya datang kemudian, dari sisi taktik, fisik, tapi level psikologi sangat penting. Saya melihat setiap ketakutan dan rasa ragu hilang di ruang ganti pemain dan kami fokus sepenuhnya memenangi laga," tutur Gasperini.
Arief Hadi
16.031
Berita Terkait
Pensiun Demi Keluarga, Edgar Xavier Marvelo Mulai Langkah Menjadi Pelatih Timnas Wushu
SEA Games 2025: Dayung, Pencak Silat, dan Panahan Sumbang Banyak Emas
Prediksi Talavera vs Real Madrid: Los Blancos Unggul dari Banyak Sisi
Prediksi dan Statistik Manchester City vs Brentford: Semifinal Menanti
Jadwal Tim Indonesia di SEA Games 2025 Hari Ini, Rabu (17/12): Target 80 Emas Semakin Mungkin Digapai
Daftar Pemenang Penghargaan Terbaik FIFA 2025: Ousmane Dembele Angkat Piala, Rizky Ridho di Luar Tiga Besar Puskas Award
Hasil Pertandingan: Chelsea dan Barcelona Melenggang ke Babak Berikutnya
Kronologi Calon Pelatih Timnas Indonesia Mengerucut ke 2 Nama, Ada yang Tidak Hadir Interview
Pelatih Timnas Indonesia Diumumkan Paling Lama Bulan Depan
Fokus di BTN, Sumardji Mundur dari Manajer Timnas Indonesia