Liga Indonesia Indonesia Berita

I League Pastikan Penonton Umum Boleh Ngonten di Stadion, Larangan Hanya untuk Influencer

Rizqi Ariandi - Kamis, 11 September 2025

BolaSkor.com - Operator Super League Indonesia 2025/2026, I League, meluruskan kabar mengenai adanya larangan pengambilan video dalam suatu pertandingan.

Dalam keterangan yang dibagikan kepada awak media, I League tidak mengatur regulasi mengenai penonton umum untuk mengabadikan momen saat menyaksikan pertandingan di stadion.

"I League sepenuhnya menghargai peran krusial penonton dalam menciptakan atmosfer stadion yang elektrik dan penuh semangat," tulis keterangan I League.

Baca Juga:

Ternyata Masih Ada Klub Super League 2025/2026 yang Website Resminya Error, Padahal di Regulasi Itu Syarat Wajib

Super League 2025/2026 Masih Panjang, Pelatih Persija Ogah Sesumbar Gelar Juara

Start Sempurna di Super League 2025/2026, Jordi Amat Ingatkan Pemain Persija Tetap Rendah Hati

"Selama aktivitas produksi konten oleh penonton, seperti merekam video atau mengambil foto, bersifat non-komersial (misalnya sekadar membagikan pengalaman pribadi di media sosial tanpa tujuan menjual atau monetisasi), I League memandangnya sebagai bagian tak terpisahkan dari semarak pertandingan."

"I.League mendorong para suporter untuk terus berbagi momen kebahagiaan mereka," lanjut keterangan tersebut.

Pembatasan Hanya untuk Media dan Influencer

Dalam penjelasan lanjutannya, pembatasan pengambilan video pertandingan Super League 2025/2026 hanya berlaku untuk media dan influencer atau content creator.

Menurut I League, batasan ini diberlakukan untuk menjaga profesionalisme dan keberlanjutan ekosistem penyiaran.

I League berpandangan bahwa posisi media dalam pertandingan memiliki batasan tugas yang spesifik untuk memastikan alur kerja yang efisien dan menghormati hak siar yang ada.

Jurnalis yang duduk di tribun media diharapkan fokus untuk menulis laporan dan berita pertandingan.

Sementara fotografer profesional memiliki area khusus di pinggir lapangan untuk mengambil foto berkualitas tinggi.

Kebijakan ini diterapkan karena semua hak siar untuk pertandingan telah dikelola secara eksklusif oleh pihak yang memiliki lisensi resmi, dalam hal ini Emtek.

Untuk para pembuat konten seperti YouTuber dan influencer, I League memahami keinginan mereka untuk mengabadikan pertandingan.

Namun, alasan pembatasan perekaman video untuk tujuan komersial adalah adanya potensi kegiatan yang signifikan dan tumpang tindih dengan hak siar resmi.

Perlindungan terhadap hak siar ini sangat penting agar penyelenggaraan kompetisi dan liputan media dapat terus berjalan secara profesional dan berkelanjutan.

Jalan Keluar dari I League untuk Content Creator

Selebrasi
Selebrasi Francisco Rivera usai bobol gawang Bali United di Stadion GBT, Sabtu (23/8). (BolaSkor.com/Arjuna Pratama)

Sebagai bagian dari upaya untuk melindungi hak media resmi sekaligus tetap mengapresiasi kreativitas para pembuat konten, I League juga tengah menyiapkan mekanisme tersendiri bagi YouTuber maupun konten kreator yang ingin membuat konten pertandingan.

Mekanisme ini nantinya akan mengatur ruang lingkup dan tata cara perekaman serta distribusi konten agar tidak bertentangan dengan hak siar yang telah dimiliki oleh pihak resmi.

Detail mengenai mekanisme tersebut akan diumumkan secara resmi pada tahap berikutnya, setelah melalui proses diskusi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait.

Bagikan

Baca Original Artikel