Erik Ten Hag Ogah Ucapkan Salam Perpisahan Usai Duel Man United Vs Newcastle
BolaSkor.com - Manajer Manchester United, Erik ten Hag, kembali menegaskan jika akan tetap menjadi juru taktik Setan Merah pada musim depan. Oleh karena itu, ia tidak akan mengucapkan salam perpisahan pada laga kandang terakhir Man United pada musim ini.
Manchester United akan menjamu Newcastle United pada laga lanjutan Premier League 2023-2024, di Stadion Old Trafford, Kamis (16/5) dini hari WIB. Itu adalah pertandingan kandang terakhir The Red Devils pada musim ini.
Menurut laporan, setelah pertandingan para pemain Man United akan mengelilingi lapangan untuk menyapa para suporter. Itu juga sebagai tanda terima kasih atas dukungan pada musim ini.
Baca Juga:
5 Pemain yang Lebih Baik Mengikuti Jejak Raphael Varane Meninggalkan Manchester United
Breaking News: Fabrizio Romano Konfirmasi Raphael Varane Tinggalkan Manchester United
Fokus dengan Euro 2024, Gareth Southgate Abaikan Rumor Latih Manchester United
Namun, pada saat bersamaan aksi tersebut dibaca sebagai salam perpisahan bagi beberapa individu. Satu di antaranya adalah Erik ten Hag yang masa depannya tidak pasti pada musim depan. Kabarnya, manajemen Man United akan memecat pelatih asal Belanda tersebut.
Meski demikian, Erik ten Hag tidak khawatir. Baginya, tidak ada salam perpisahan.
"Selamat tinggal untuk saya? Ini bukan soal bagaimana saya merasakannya dan bagaimana saya melihatnya," ulas Ten Hag menurut laporan ESPN.
"Bukan cara saya untuk memutari lapangan sebagai tanda penghormatan untuk suporter. Kami melalui saat-saat baik dan buruk bersama-sama. Suporter menunjukkan jika kami tetap bersama. Jadi, kami akan melakukan lap of honour."
Ten Hag kian percaya diri posisinya masih aman karena mendapatkan dukungan dari suporter Man United. Ia menilai pendukung Setan Merah sadar akan kesulitan yang dialami timnya.
"Pada laga kandang dan tandang, mereka selalu mendukung tim dan saya. Ketika di jalan juga banyak yang datang kepada saya," ujar Ten Hag.
"Saya hampir tidak pernah mendapatkan reaksi negatif dari suporter. karena mereka paham keberadaan kami. Para suporter paham klub ini sedang dalam masa transisi dan ada masalah besar, terutama pada area-area penting."