Kisah Dua Pemain yang Punya Tendangan Bebas Lebih Baik ketimbang Lionel Messi di La Masia
BolaSkor.com - Tidak ada yang menyangkal kepiawaian Lionel Messi dalam mencetak gol lewat tendangan bebas langsung. Namun ada saat di mana La Pulga bukanlah pilihan utama eksekutor tendangan bebas.
Sudah lebih dari 50 gol sepakan bebas dibuat Lionel Messi sepanjang kariernya. Seiring jalannya waktu, Messi semakin menyempurnakan tendangan bebas. Bahkan saat ini tidak sedikit yang menyebut tingkat kesuksesan tendangan bebas Messi sudah seperti penalti.
Baca Juga:
Di Balik Gol Sepakan Bebas Lionel Messi, Ada Sentuhan Ronaldinho, Deco, dan Maradona
Performa Menurun, Barcelona Dinilai Tengah Memasuki Fase Akhir Sebuah Era

Akan tetapi jika melihat ke belakang, bola mati bukanlah menjadi aspek alami dalam permainan Messi. Bahkan Messi butuh empat tahun setelah debut di tim senior untuk bisa mencetak gol lewat tendangan bebas, tepatnya pada Agustus 2008 ke gawang Atletico Madrid. Setelah itu baru pada Februari 2009 Messi mulai menemukan formula setelah menerima nasihat dari Diego Maradona ketika dia berlatih di timnas Argentina.
Saat berlatih bersama Argentina yang kala itu diasuh Maradona, Messi sempat terlihat frustrasi karena selalu gagal mengirimkan bola ke dalam gawang saat mengasah tendangan bebasnya. Melihat hal itu, Maradona mendekati Messi. Seperti guru kepada murid, Maradona memberikan tip dan trik. Bahkan Maradona memberikan contoh. Messi tak bisa menutupi kekagumannya saat melihat Maradona melepaskan tendangan yang mengarah ke sudut atas gawang.
Messi selalu berusaha mengasah kemampuannya melepaskan tendangan bebas. Hal itu bukan tanpa alasan. Meski dikaruniai bakat luar biasa, tendangan bebas bukanlah kekuatan Messi muda. Saat di La Masia, Messi bukanlah pilihan utama sebagai eksekutor bola mati. Ada dua pemain yang ada di atasnya dalam urutan algojo, Victor Vazquez dan Juanjo Clausi.
Berikut sekilas kisah tentang kedua pemain yang lebih baik dalam hal tendangan bebas ketimbang Lionel Messi di La Masia.
Victor Vazquez
"Victor Vazquez luar biasa dalam mengambil tendangan bebas. Sedangkan Juanjo Clausi yang kidal bergantian mengambil tendangan bebas. Lionel Messi hampir tidak pernah," ujar Roger Giribet, yang juga bermain bersama Messi di La Masia kepada Goal setahun lalu.
Nama Victor Vazquez memang samar-samar ada dalam ingatan penggila sepak bola. Vazquez, yang berposisi gelandang serang, tercatat hanya tiga kali tampil bersama Barcelona dengan menyumbang satu gol saat main di Liga Champions.
Vazquez lebih banyak menghabiskan waktunya tampil bersama Barcelona B di Segunda B. Cedera serius pada lututnya membuat kesempatannya memperkuat tim utama Barcelona pupus. "Sangat berat karena saya sudah sangat dekat bisa bermain di tim utama," ujar Vazquez kepada Sports.
Ketika pemain muda lain seperti Thiago Alcantara mulai diorbitkan ke tim utama, Pep Guardiola, pelatih Barcelona saat itu mengirimkan kabar buruk. Guardiola mengatakan bahwa Vazquez sudah tidak lagi memiliki peluang masuk tim utama.
Vazquez meninggalkan Barcelona pada 2011 dan hijrah ke Belgia untuk bergabung dengan Club Brugge. Di Belgia Vazquez menjadi pemain papan atas. Dia bahkan terpilih menjadi pemain terbaik pada 2014-15.
Sempat sesaat membela Cruz Azul di Meksiko, Vazquez bergabung dengan Toronto FC di MLS. Di sini Vazquez menjadi bintang ketika membawa Toronto FC meraih tiga gelar domestik dalam satu musim pada 2017. Pencapaian yang membuat Pep Guardiola mengirimkan pesan singkat kepadanya,"Selamat, kamu sudah menunjukkan siapa dirimu."
Saat ini Victor Vazquez merumput di Qatar bersama Umm Salal SC.
Juanjo Clausi
Victor Vazquez bisa dikatakan masih memiliki karier yang baik, meski tidak bisa dibandingkan dengan Lionel Messi. Tetapi kisah tersebut tidak terjadi pada Juanjo Clausi. Pemain yang selalu menjadi eksekutor bola mati utama saat di La Masia dan Barcelona B utamanya tendangan bebas di sudut ideal pemain kidal.
Di level muda, Juanjo Clausi ada dalam satu angkatan dengan Gerard Pique dan Cesc Fabregas. Namun Clausi gagal menembus tim utama Barcelona. Alhasil dia kerap berganti klub selepas dari Barcelona.
Juanjo Clausi tercatat sudah bermain untuk 11 klub berbeda di kompetisi level bawah Spanyol. Dia jarang bisa bertahan semusim penuh bersama satu klub. Clausi bahkan pernah memutuskan belajar menjadi ahli listrik sebagai sumber pendapatan lain.
Meski saat ini dia menghabiskan kariernya di kasta ketiga bersama Paterna CF, Clausi mengaku bahagia dan bersyukur bisa melihat Lionel Messi sejak awal. Clausi bahkan mengingat kiprah mereka saat La Masia asuhan Tito Vilanova memenangi sebuah turnamen di Italia.
"Saya menjadi pencetak gol terbanyak dan Messi pemain terbaik. Saya masih menyimpan foto kami berdua saat mengangkat trofi. Kini melihat Leo menjadi bintang dan saya memiliki momen bersamanya, tidak semua orang bisa mengatakan itu."