Diunggulan Kontra Inter di Final, Manchester City Ogah Besar Kepala
BolaSkor.com - Juru taktik Manchester City, Pep Guardiola, menolak timnya diunggulkan melawan Inter Milan di final Liga Champions musim ini. Guardiola hanya ingin mempersiapkan Man City sebaik mungkin untuk laga final.
Manchester City satu langkah lebih dekat mewujudkan mimpi meraih trofi Liga Champions. The Citizens menekuk Real Madrid empat gol tanpa balas pada leg kedua semifinal. Dengan begitu, Man City melangkah ke final dengan keunggulan agregat 5-1.
Erling Haaland dan kawan-kawan sudah ditunggu Inter Milan di final. Sebelumnya, Nerazzurri mengatasi perlawanan AC Milan dengan agregat 3-0.
Baca juga:
Manchester City 4-0 Real Madrid: The Citizens Jumpa Inter Milan di Final Liga Champions
Pep Guardiola: Kembali Bermain di Liga Champions Merupakan Trofi Terpenting Arsenal
Pedri Dukung Manchester City Kalahkan Madrid dan Lolos ke Final
Sejumlah pihak mengunggulkan Manchester City akan menjadi pemenang melawan Inter. Man City dianggap punya materi pemain lebih berkualitas dan sistem permainan yang padu.
Namun, Guardiola tidak mau Man City jatuh ke dalam jebakan. Ia menolak jika Man City diunggulkan. Apalagi, Man City masih ada beberapa laga penting, termasuk menghadapi Manchester United di final Piala FA.
"Pada final melawan tim Italia, orang akan mengatakan kami adalah favorit dan itu merupakan hal terburuk yang bisa terjadi," ulas Guardiola menurut Independent.
"Namun, kami punya waktu untuk mempersiapkan diri dan sekarang fokus ke Chelsea karena harus mencoba menutup Premier League secepat mungkin. Sebab, kami harus bersiap untuk Manchester United dan Inter Milan."

Guardiola merasa Manchester City memang layak menuju final. The Citizens selalu menganggap semua laga adalah final.
"Saya benci arogansi dalam olahraga. Tim ini tidak melakukannya selama bertahun-tahun dan hari ini kami mendapatkan hadiah yang pantas diterima," tegas mantan pelatih Bayern Munchen itu.
"Ada satu detail yang saya banggakan. Mereka sangat rendah hati. Tidak masalah kompetisinya, mereka selalu menganggap serius setiap laga karena sangat rendah hati."