Diserang Virus Corona, 3 Alternatif Taktik Inter Milan pada Derby della Madonnina
BolaSkor.com - Inter Milan akan menghadapi AC Milan pada pertandingan pekan keempat Serie A 2020-2021, di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (17/10). Pada laga tersebut, Antonio Conte dipaksa memutar otak karena sejumlah pemain akan absen.
Inter Milan punya catatan apik melawan Milan. Nerazzurri selalu menang dalam empat pertandingan terakhir kontra sang kakak. Selain itu, Inter tak terkalahkan dalam sembilan pertandingan kandang melawan Milan (enam menang, tiga imbang).
Namun, pada laga nanti, Inter menghadapi masalah pelik. Enam pemain Inter yakni Alessandro Bastoni, Radja Nainggolan, Ionot Radu, Roberto Gagliardini, Ashley Young, dan Milan Skriniar diragukan tampil karena positif virus corona. Selain itu, Stefano Sensi juga harus absen setelah menerima kartu merah pada laga sebelumnya.
Baca Juga:
Rangkuman Lengkap Bursa Transfer Musim Panas Serie A 2020-2021
10 Tim Serie A Terboros pada Musim Panas 2020, AC Milan Tak Terlihat Batang Hidungnya
Alessio Romagnoli Pulih, AC Milan Semakin di Atas Angin Jelang Derby della Madonnina

Dengan keterbatasan pemain, Conte perlu cermat dalam mengatur strategi. Sang juru taktik menilik kondisi pemain yang tersedia dan menyesuaikan dengan permainan Milan. Apalagi, sejumlah pemain penting Inter baru saja melakoni laga internasional.
Berikut ini adalah tiga alternatif taktik yang bisa digunakan Inter Milan pada derby della Madonnina:
Inter Milan (3-4-1-2)

Formasi 3-4-1-2 adalah andalan Antonio Conte di Inter Milan pada musim ini. Dengan skema tersebut, Inter menemukan keseimbangan dalam menyerang dan bertahan.
Pada formasi ini, posisi tiga pemain belakang bisa ditempati Stefan de Vrij, Danilo D'Ambrosio, dan Aleksandar Kolarov. Posisi Kolarov dapat digantikan Alessandro Bastoni jika sang pemain telah dinyatakan negatif virus corona jelang pertandingan. Selain itu masih ada Andrea Ranocchia di bangku cadangan.
Beralih ke sektor gelandang, Inter dapat menduetkan Arturo Vidal dengan Nicolo Barella. Selain itu, masih ada Marcelo Brozovic yang bisa bermain sebagai pengatur tempo pertandingan.
Dari sektor sayap, dengan pemain yang tersedia, posisi Achraf Hakimi dan Ivan Rakitic akan sulit digantikan. Namun, Perisic wajib disiplin ketika bertahan karena Milan punya pemain sayap yang cepat.
Absennya Stefano Sensi membuat peluang besar bagi Christian Eriksen untuk tampil. Eks Tottenham Hotspur itu sedang dalam penampilan terbaik setelah mengemas dua gol bersama tim nasional Denmark.
Pada lini depan, duet Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez diprediksi masih menjadi andalan. Keduanya juga tampil impresif bersama tim nasional masing-masing.
Inter Milan (3-5-1-1)

Formasi 3-5-1-1 hampir mirip dengan taktik sebelumnya. Namun, dengan formasi ini, lini tengah Inter Milan akan lebih kuat. Selain itu, akan ada pemain yang diberikan keleluasaan dalam menekan Milan.
Pada lini belakang, susunan pemain kemungkinan tidak akan banyak berubah dari pilihan pada taktik pertama. Perbedaan bisa terjadi pada sektor tengah.
Selain Perisic dan Hakimi yang akan tampil dari sisi sayap, dengan formasi lima gelandang, Antonio Conte bisa memainkan Barella, Vidal, dan Brozovic secara berbarengan. Kombinasi ketiganya diyakini akan membuat lini kedua La Beneamata lebih kuat.
Sementara itu, di lini depan, Lautaro Martinez mendapatkan peran lebih leluasa. Sedangkan, serangan akan tetap diarahkan kepada Lukaku. Penyerang asal Belgia itu juga bisa menjadi tembok untuk memantulkan kembali bola kepada rekannya.
Inter Milan (3-4-2-1)

Formasi 3-4-2-1 menjadi yang paling menyerang dari tiga pilihan ini. Namun, Antonio Conte perlu hati-hati dalam melakukan transisi.
Kuncinya berada di lini tengah. Conte bisa menurunkan gelandang-gelandang petarung seperti Vidal dan Barella untuk memutus serangan Milan. Kedua pemain itu harus disiplin dan tak lupa membantu pertahanan.
Dengan formasi ini, Lautaro dan Sanchez bisa bermain berbarengan. Kedua pemain itu tentu akan membuat daya serang Inter lebih kuat. Apalagi, keduanya dikenal punya kemampuan lebih dalam melewati lawan.
Nantinya, serangan tetap diarahkan kepada Lukaku. Sang striker bisa memanfaatkan keunggulan fisik untuk menahan bola dan memberikan ruang kepada pemain lain.