Berpenduduk 528 Ribu Jiwa, Tanjung Verde Jadi Negara dengan Populasi Terkecil Kedua yang Lolos ke Piala Dunia
BolaSkor.com - Sejarah tercipta pada Kualikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika setelah Tanjung Verde memetik kemenangan 3-0 atas Eswatini, Selasa (14/10) dini hari WIB.
Berkat kemenangan ini Tanjung Verde menjadi tim Afrika keenam yang memastikan tampil di Piala Dunia 2026, menyusul Maroko, Tunisia, Mesir, Aljazair, dan Ghana.
Bagi Tanjung Verde, untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka akan tampil di Piala Dunia.
Baca Juga:
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jerman Menang Tipis, Prancis Ditahan Islandia
Skuad Piala Dunia Inggris Hanya untuk Pemain-pemain Berkarakter Kuat
Erling Haaland Tidak Terhentikan, Norwegia Menatap Piala Dunia Pertama sejak 1998
Skuad asuhan Pedro Leitao Brito itu melaju ke Piala Dunia 2026 dengan status juara Grup D kualifikasi zona Afrika, unggul dari empat poin dari Kamerun pada posisi kedua.
Kamerun bermain imbang tanpa gol ketika menjamu Angola, hasil yang membuat mereka berada di peringkat kedua klasemen akhir Grup D Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika.
Kamerun masih memiiiki peluang lolos lewat putaran kedua.
Pada putaran kedua Kualifkasi Piala Dunia 2026 zona Afrika, Kamerun harus bersaing dengan tiga negara Afrika lain, sebelum bertarung dalam playoff antarkonfederasi.
Sekilas tentang Tanjung Verde
Tanjung Verde merupakan tim debutan ketiga yang akan tampil di Piala Dunia 2026, menyusul Uzbekistan dan Yordania.
Selain itu, Tanjung Verde mencatat sejarah sebagai negara dengan populasi terkecil kedua yang bisa lolos ke Piala Dunia dengan 528.033 jiwa menurut data Worldometer.
Negara yang berhasil lolos ke Piala Dunia dengan populasi terkecil masih dipegang oleh Islandia dengan 391.810 jiwa.
Tanjung Verde atau Cape Verde (Cabi Verde) merupakan negara yang terdiri dari gugusan pulau yang terletak di lepas pantai barat Afrika.
Setelah memperoleh kemerdekaan, Tanjung Verde awalnya memilih untuk bergabung dengan Guinea-Bissau.
Tetapi setelah kudeta tahun 1980 di Guinea-Bissau, pemerintah setempat membatalkan rencana persatuan dengan Guinea-Bissau.
Mayoritas penduduk Tanjung Verde adalah keturunan campuran Eropa dan Afrika.
Negara ini menjadi koloni Portugal dari 1495 hingga 1975, karena itu Bahasa Portugis masih menjadi bahasa resmi negara tersebut.