Ragam Feature Inggris

Benang Kusut jika Premier League Total Dihentikan

Johan Kristiandi - Senin, 16 Maret 2020

BolaSkor.com - Premier League dikabarkan akan mendapatkan masalah baru jika memutuskan menghentikan total kompetisi musim 2019-2020. Ada beberapa hal yang membuat simpul yang telah tersusun menjadi kusut.

Virus corona telah membuat roda kompetisi di sejumlah negara Eropa berhenti. Termasuk Premier League, badan liga tidak ingin mengambil risiko karena pertandingan sepak bola dianggap sebagai satu di antara jalan menyebarkan virus corona. Apalagi, sudah ada beberapa insan sepak bola yang dinyatakan positif Covid-19.

Laga Premier League antara Manchester City melawan Arsenal yang dijadwalkan pada 11 Maret adalah awal dari penundaan. Keputusan tersebut diambil setelah pemilik Olympiakos, Evangelos Marinakis, dinyatakan positif virus corona setelah hadir ke Emirates Stadium menonton duel kontra Arsenal.

Baca Juga:

Liga Ditunda karena Virus Corona, Liverpool Tetap akan Diberikan Titel Premier League

Tak Ada Garansi Liverpool Dapatkan Trofi Premier League

Dampak Virus Corona: 4 Cara Premier League Akhiri Musim Ini

Premier League

Premier League pun mengikuti jejak Serie A yang terlebih dahulu mengumumkan penundaan kompetisi. Sementara itu, UEFA merilis akan menangguhkan seluruh laga Liga Champions dan Liga Europa. Berikutnya, akan ada pertemuan pada 17 Maret untuk mengambil sikap apakah Piala Eropa 2020 dilangsungkan sesuai jadwal.

Masalahnya, hingga sejauh ini tidak ada jaminan badai virus corona akan reda ketika memasuki awal April, atau jadwal bergulirnya kembali liga-liga tersebut. Sebab, hingga saat ini jumlah pasien masih terus bertambah dan beberapa negara telah mengisolasi diri.

Premier League dikabarkan juga sedang mempertimbangkan untuk menghentikan musim 2019-2020 secara total. Itu artinya, musim ini tidak berakhir sesuai jadwal dan baru menyelesaikan sejumlah laga.

Masalah-masalah sudah menanti jika Premier League mengambil keputusan tersebut. Jika menentukan juara dirasa lebih gampang karena Liverpool telah unggul 25 poin, lain halnya dengan klub degradasi.

Papan bawah klasemen Premier League dihuni Norwich City, Aston Villa, dan Bournemouth. Dua tim terakhir memiliki perolehan poin yang sama, namun Villa masih punya satu pertandingan lebih banyak.

Bila dinyatakan harus turun kasta, ketiga klub tersebut berpotensi menyeret badan liga dan FA ke pengadilan. Sebab, mereka merasa dijadikan korban karena kompetisi atau yang dipandang sebagai jalan perjuangan belum mencapai ujungnya.

"Menurut saya, Premier League berpeluang besar mendapatkan tindakan hukum dari klub yang dinyatakan degradasi dengan alasan Premier League telah melanggar aturan mereka sendiri karena menghentikan kompetisi ketika semua pertandingan belum digelar," terang James Severn selaku mitra olahraga dan litigasi di Penningtons Manches Cooper, seperti dikutip Daily Mail.

"Aturan di Premier League soal satu musim adalah periode di mana dimulai pada tanggal pertandingan liga pertama dan berakhir pada tanggal terakhir. Itu adalah satu musim. Lebih lanjut, dikatakan dalam peraturan jika satu musim adalah di mana setiap tim telah saling berhadapan di kandang dan tandang."

"Peraturan C14 mengatakan klub yang berada pada tiga terbawah adalah yang terdegradasi. Ketika musim belum berakhir, apa yang akan mereka katakan adalah bagaimana kami bisa terdegradasi? Musim belum berakhir sampai semua tim telah menyelesaikan pertandingan mereka," ungkap James Severn.

"Ada kesepakatan antara klub yang merupakan pemangku kepentingan di Premier League tentang bagaimana kompetisi dijalankan. Argumennya adalah kami menyetujui aturan ini, dengan mengakhiri musim sebelum selesai, Anda telah melanggar aturan tersebut. Sebagai akibat dari pelanggaran itu kami menderita," jelas James Severn.

Masalah juga bisa merambat ke urusan kontrak pemain. Sebab, biasanya seorang pemain akan dikontrak hingga 30 Juni. Namun, dengan kemungkinan musim akan berakhir sebelum tanggal tersebut, akan ada jalan buntu antara pemain dan klub.

"Apa yang secara teori terjadi adalah pemain Premier League yang tidak memiliki kontrak dapat memutuskan pada 30 Juni akan pergi dan menyelesaikan musim Bundesliga yang tertunda bagi RB Leipzig dengan uang yang besar. Pada kenyataannya, kemungkinan hal tersebut akan dicegah oleh badan liga dan asosiasi. Para pemain dan klub akan mencari cara untuk melakukan penawaran jangka pendek bagi pemain yang diinginkan," ujar James Severn.

"Klub akan mencari cara mencapai kesepakatan dalam beberapa pekan tambahan dengan imbalan bayaran. Agen mungkin akan bersenang-senang dengan hal tersebut," timpalnya.

Virus corona memang telah membuat Premier League berpeluang menghadapi masalah baru. Untuk itu, diperlukan keputusan bijak yang tetap berpihak kepada kesehatan masyarakat.

Bagikan

Baca Original Artikel