Bandung Menutup LIMA Basketball 2025 dengan Cerita Besar
BolaSkor.com - Rangkaian LIMA Mandiri Basketball 2025 Bandung resmi menutup panggung GOR Pajajaran dengan tensi tinggi, alur tak terduga, dan kisah besar yang lahir dari para kampus Jawa Barat.
Tiga final, tiga drama berbeda, dan satu kesimpulan, seri Bandung tak pernah gagal menghadirkan kejutan.
ITHB Angkat Trofi Divisi 1 Putra: Comeback yang Dibayar Lunas di Quarter Terakhir
Final divisi 1 putra mempertemukan dua kampus bertabur tradisi basket, Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB) vs Universitas Kristen Maranatha. Duel sudah terbaca sejak tip-off, ketat, keras, dan tak ada ruang buat salah.
Maranatha mengawali laga dengan agresivitas sempurna. Babak pertama mereka kuasai lewat transisi cepat dan akurasi tembakan yang konstan. Namun ITHB bukan lawan yang mudah hilang. Babak kedua jadi titik balik: defense diperketat, rotasi dimatangkan, dan ketenangan eksekusi mulai berbicara.
Baca Juga:
Ubaya Kawinkan Gelar di LIMA Basketball 2025 Surabaya
UKSW dan SCU Dominasi Lima Basketball 2025 Seri Yogyakarta
Catatan Membangun Ketua Perbasi Jakarta untuk LIMA Basketball
Puncak dramanya terjadi di quarter penentuan. Ketika laga terlihat akan berakhir untuk Maranatha, ITHB mencuri momentum. Serangan balik efektif, keputusan matang di detik-detik krusial, lalu buzzer terakhir mengunci skor: Maranatha 62-67 ITHB.
Trofi Bandung kembali ke tangan ITHB bukan karena mudah, tetapi karena mereka bertahan paling lama ketika laga berubah menjadi ujian mental.
Kisah Terbesar Bandung: Debut Maranatha di Sektor Putri Berubah Menjadi Dominasi Penuh
Universitas Kristen Maranatha datang sebagai debutan. Tapi begitu bola dimainkan, tak ada kesan tim baru: yang terlihat adalah kekuatan baru.
Di final, sang ratu bertahan Unpad coba mempertahankan takhta. Namun Maranatha memilih cara lain — menghantam sejak detik pertama. Tempo tinggi, kepercayaan diri tanpa ragu, dan disiplin pertahanan membuat Unpad tak pernah benar-benar masuk ke permainan.
Skor akhir bukan sekadar kemenangan, tapi sebuah penegasan besar: Maranatha 80-44 Unpad.
Maranatha bukan sekadar kejutan, tetapi mereka mengirim sinyal keras bahwa peta kekuatan basket putri kini berubah. Nama-nama muda dari kampus ini layak ditunggu musim depan.
ITB Buktikan DNA Juara: Gelar Divisi 2 Putra di Musim Perdana

Final divisi 2 putra menutup daftar kejutan Bandung dengan satu lagi cerita besar. Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalani musim perdananya tanpa ragu — bermain lepas, ritmis, dan stabil sejak fase penyisihan.
Lawannya di final, IPB University, memaksa laga menjadi duel fisik dan kecepatan. Namun ITB tampil dengan efisiensi terbaik sepanjang turnamen: ofensif rapi, turnover minim, dan eksekusi finishing yang konsisten di dua babak.
Peluit panjang berbunyi, dengan skor akhir ITB 61-52 IPB University.
ITB langsung mengunci gelar juara di musim debut dan promosi ke divisi 1 musim depan, bersama IPB University sebagai runner-up.
Bandung kembali membuktikan: di LIMA Mandiri Basketball, status favorit tidak berarti apa-apa ketika lapangan berkata sebaliknya.
Jakarta Jadi Babak Pamungkas
Petualangan LIMA Mandiri Basketball 2025 kini bergerak ke kota terakhir — Jakarta, 29 November sampai 6 Desember di GMSB Soemantri Brojonegoro. Semua pertandingan disiarkan di YouTube Liga Mahasiswa, dan pembaruan lengkap tersedia di @ligamahasiswaofficial.
Bandung sudah melahirkan euforia, drama, dan kejutan. Jakarta kini bersiap menjadi panggung terakhir, sekaligus tempat para kampus menentukan siapa yang benar-benar layak disebut yang terbaik musim ini.