LIMA Basketball
Catatan Membangun Ketua Perbasi Jakarta untuk LIMA Basketball


BolaSkor.com - Ketua Perbasi Jakarta, Lexyndo Hakim, mengapresiasi penyelengaraan LIMA Basketball Jakarta. Pria yang akrab disapa Lexy tersebut hadir langsung dalam pembukaan LIMA Basketball Jakarta di GOR Otista, Sabtu (12/10).
Lexy terpukau dengan persaingan antar universitas yang kompetitif. Ia menyaksikan laga pembukaan LIMA Basketball Jakarta antara tim putri Universitas Pelita Harapan kontra Universitas Budi Luhur. Laga berlangsung ketat dengan skor akhir dimenangi Universitas Budi Luhur 59-54 Universitas Pelita Harapan.
“Kehadiran saya memang untuk menikmati jalannya pertandingan, selain bersilaturahmi dengan teman-teman basket yang juga hadir ke GOR langsung,” ujar Lexy.
"Kebetulan kami senang menikmati game per game basket khususnya di Jakarta, apalagi kalau game nya ketat skor nya kejar-kejaran dan belum bisa diketahui siapa yang bakal menang setidaknya sampai 2 menit terakhir kuarter empat,” imbuhnya.
Baca Juga:
Hasil IBL All Indonesian 2024: Pelita Jaya Keluar sebagai Juara
Hasil IBL All Indonesian 2024: Satria Muda Amankan Kemenangan di Game Pertama
Akan tetapi, meurut Lexy ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki dari penyelenggaraan LIMA Basketball Jakarta. Terutama kesiapan panitia karena ada beberapa delay match yang menyita waktu banyak.
Lexy berharap ada evaluasi dari panitia terkait antusiasme penonton lewat live streaming. Menurut Chef de Mission SEA Games 2023 itu, LIMA Basketball perlu mengakomodir penonton layar kaca dengan lebih baik.
“Di event sekarang saya harus mengeluh sedikit soal penempatan atau persiapan scoreboard yang hanya cuman satu dan itu diujung letaknya, mudah-mudahan menjadi perbaikan kedepannya, kalau bisa ada dua lah scoreboard di level kompetisi seperti ini,” tutur Lexy.
“Soal live streaming juga harus menjadi catatan karena selain antusiasme orang datang nonton langsung, tentu ada saja yang ingin nonton live streaming, nah di sinilah panitia pelaksana harus berhitung lagi biaya biaya atas penyediaan jasa tersebut, dan juga berapa banyak target sasaran penonton, jangan juga misalnya penonton streaming hanya puluhan, tentu akan sangat tidak maksimal, perlu komunikasi dan kordinasi semua stakeholders untuk saling support.”
Lexy mengaku, menyelenggarakan turnamen dengan skala besar di Jakarta tidak mudah. Ada tantangan besar karena kebanyakan venue digunakan serba guna untuk keperluan cabang olahraga lain.
“Apalagi Jakarta juga ada penyelenggaraan turnamen anak sekolah, sangat banyak, antusiasme sangat tinggi, hampir tiap hari, tiap minggu Jakarta ada kompetisi basket di semua tingkatan, wasit-wasit dan perangkat pertandingan pun kita kadang harus betul-betul rapih pembagian tugasnya,” tutur Lexy.
Secara keseluruhan, Lexy menilai LIMA Basketball sudah memenuhi ruang sebagai wadah pemain menuju jenjang senior atau profesional. Beberapa catatan yang disampaikan harus menjadi pelecut untuk semakin baik.
“Sedapatnya penyelenggaraan harus selevel sedikit di bawah penyelenggaraan IBL, kalau bisa sama malah tentu sangat baik,” ujar Lexy.
“LIMA ini adalah salah satu wadah untuk menunjukkan kemampuan diri, semua memiliki kesempatan yang sama manakala ingin mengikuti level basket profesional pada tingkatan selanjutnya, selamat bertanding, tetap jaga sportivitas.”
Tengku Sufiyanto
17.453
Berita Terkait
FAM Ajukan Banding atas Sanksi FIFA Terkait Dokumen Palsu 7 Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia

Setelah William Saliba, Mikel Arteta Ingin Arsenal Amankan Kontrak Bukayo Saka

Jadwal Siaran Langsung Persita Tangerang vs Persib Bandung, Sabtu 27 September 2025

Cedera, Cole Palmer Absen Bela Chelsea hingga Jeda Internasional Oktober
3 Hal yang Membuat Duel Manchester City vs Burnley Bakal Menarik

Kabar Baik buat Arsenal, Martin Odegaard dan Bukayo Saka Bisa Tampil Lawan Newcastle United

Ruben Amorim Minta Manchester United Bangun Momentum untuk Hindari Masalah Besar

Prediksi dan Statistik Atletico Madrid vs Real Madrid: Ujian Konsistensi
