5 Musisi Penggemar NBA dan Tim Favorit Mereka
BolaSkor.com - Musik dan basket merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Seperti sepak bola yang populer di kalangan musisi rock, NBA memiliki pasarnya sendiri, mayoritas adalah rapper atau musisi hip-hop.
Tak jarang musisi tampil pada pertandingan NBA, biasanya di tengah-tengah pertandingan membawakan satu-dua lagu. Selain itu, musisi juga kerap kali bermain pada Celebrity All-Star.
Kedekatan kultur antara NBA dan hip hop bisa ditelusuri hingga 1984. Saat itu, rapper asal Amerika Serikat, Kurtis Blow, mereferensikan dua pebasket, Dr. J dan Moses Malone, dalam lagunya yang berjudul Basketball.
Baca Juga:
Pebasket Ini Pernah Dibayar Shaquille O’Neal untuk Bertengkar dengan Kobe Bryant
Seiring berjalannya waktu, kedekatan antara NBA dengan musik hip hop semakin akrab. Bahkan, seolah salah satu pihak tidak bisa hidup tanpa kultur lainnya.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada musisi non hip hop yang menggemari NBA. Contohnya adalah Anthony Kiedis dari Red Hot Chilli Peppers yang mendukung Lakers atau pendukung Chicago Bulls, Aretha Franklin.
Di Amerika Serikat, NBA merupakan salah satu olahraga yang paling populer. Berikut ini BolaSkor.com merangkum lima musisi penggemar NBA yang tidak semuanya beraliran hip hop.
Eminem
Sebagaimana anak-anak Amerika Serikat pada umumnya, Eminem tentu mencintai NBA. Lahir di Saint Joseph, pria bernama asli Marshall Bruce III itu tumbuh di Kota Detroit.
Eminem sangat mencintai kotanya tersebut, bisa dibilang dia terobsesi dengan segala sesuatu di dalamnya. Dari situ bisa diketahui kalau pria berusia 47 tahun itu merupakan penggemar Detroit Pistons.
Melalui filmnya yang berjudul 8 Mile, Eminem menunjukkan kecintaan terhadap Pistons. Rapper legendaris itu juga berkali-kali menyaksikan Pistons berlaga.
Pistons sempat bermain di luar Kota Detroit selama 39 tahun, sebelum bermarkas di Little Caesars Arena. Dalam prosesi kembalinya tim itu ke Detroit, Eminem melakukan penyambutan.
Flea
Seperti Eminem, Michael Peter Balzary atau yang dikenal dengan nama panggung Flea tidak lahir di Kota Los Angeles. Lahir di Australia, Flea muda menjalani sebagian besar hidupnya di Los Angeles.
Sejak bergabung dengan grup musik Red Hot Chili Peppers yang sangat mencintai kota itu, kecintaan Flea terhadap Los Angeles semakin besar. Seperti mayoritas penduduk kota itu, Flea mendukung Los Angeles Lakers.
Di sela waktu luangnya, Flea kerap menyempatkan diri untuk datang ke Staples Center menyaksikan Lakers bertanding. Tak hanya sendirian, terkadang dia bersama rekan satu band-nya, Anthony Kiedis.
Kecintaan Flea terhadap Lakers tidak cukup sampai di sana. Pria yang kini berusia 57 tahun tersebut meminta produsen alat musik ternama, Fender, untuk membuatkannya bass dengan motif Lakers.
Drake
Kali ini berbeda dari dua nama sebelumnya yang tidak lahir di kota tempat tim NBA favoritnya berasal. Adalah Drake, rapper asal Kanada yang terkenal sebagai penggemar berat Toronto Raptors.
Drake adalah putra asli Kota Toronto. Sejak lahir, pria dengan nama lengkap Aubrey Drake Graham itu tumbuh di Toronto sebelum memulai karier di Amerika Serikat.
Kecintaan Drake terhadap Raptors tentunya tidak bertepuk sebelah tangan. Bukan sekadar fan, pihak klub mengangkat pria berusia 33 tahun itu sebagai Dua Raptors Internasional sej 2013.
Prince
Mungkin tidak banyak yang mengetahui apabila musisi legendaris, Prince, memiliki kedekatan dengan Minnesota Timberwolves. Publik Timberwolves dan Prince saling menghargai sepanjang masa hidup sang musisi legendaris.
Prince merupakan kebanggaan warga Minnesota karena beral dari wilayah tersebut. Pria yang meninggal dunia pada 2016 silam itu kerap hadir menyaksikan Timberwolves era Kevin Garnett.
Dua tahun setelah kepergian Prince, Timberwolves merilis seragam spesial berwarna ungu. Jersey tersebut lekat dengan unsur salah satu lagu milik mendiang Prince, Purple Rain.
Eddie Vedder
Banyak yang tidak menyadari kalau Eddie Vedder adalah penggemar berat Chicago Bulls. Bukan tanpa alasan, pasalnya Vedder tidak berasal dari Chicago.
Bentuk kecintaan vokalis grup musik Pearl Jam itu ditunjukkan dengan lagu gubahannya yang berjudul Black, Red, Yellow yang menceritakan tentang Bulls era Dennis Rodman, Michael Jordan, dan Phil Jackson.
Di lagu tersebut, Rodman turut menyumbangkan suaranya. Selain itu, ternyata Vedder pernah mengajak Rodman naik ke atas panggung saat Pearl Jam melakukan konser di Chicago pada 2016.