Spanyol Inggris Berita

5 Momen Ketika Jose Mourinho Menyerang Pemain di Klubnya

Arief Hadi - Sabtu, 02 Mei 2020

BolaSkor.com - Jose Mourinho adalah pelatih atau manajer top Eropa yang dikenal kontroversial. Hal itu tak perlu diragukan lagi. Disebut top karena sederet trofi yang diraihnya bersama klub-klub, namun disebut juga kontroversial karena ucapanya yang acapkali di luar dugaan.

The Special One tidak pernah menahan ucapannya dengan apa yang terlintas di benak pikirannya, meski pun itu berkaitan dengan klub atau pemain-pemain yang pernah dilatihnya.

Contoh musim ini bisa dilihat dengan kritikannya kepada Tanguy Ndombele, rekrutan anyar Tottenham Hotspur dari Olympique Lyonnais sebesar 62 juta plus 10 juta euro (total 72 juta euro).

Baca Juga:

Pahit Manis Hubungan Mesut Ozil dan Jose Mourinho di Real Madrid

Kembali Membusungkan Dada, Jose Mourinho Sebut Real Madrid 2011-2012 Tim Terbaik di Eropa

Ketika Lampard, Drogba, Terry Menangisi Kepergian Jose Mourinho dari Chelsea

"Menurut saya pada babak pertama, kami tidak punya gelandang. Tentu saja saya tidak membicarakan (Oliver) Skipp, dia masih berusia 19 tahun. Saya tidak mengkritik Skipp. Tanguy punya waktu yang cukup untuk naik ke level selanjutnya," tutur Mourinho.

"Saya harap dia (Ndombele) harus menjadikan setiap menit bermainnya di Premier League sebagai kesempatan untuk berkembang. Banyak sekali pemain luar biasa hebat kesulitan beradaptasi di musim pertamanya jika dia bermain di sebuah liga yang baru. Banyak sekali contohnya.

"Dia memiliki talenta yang luar biasa, dia tahu harus melakukan yang lebih baik dan mengerti saya tidak bisa memberinya banyak kesempatan bermain karena tim ini jauh lebih penting."

Mourinho menuturkannya pada awal Maret lalu ketika Spurs imbang 1-1 melawan Burnley. Ndombele bukan satu-satunya contoh pemain yang dikritik atau diserang Mourinho kala ia berbicara di depan publik.

Berikut penjabaran dari BolaSkor.com mengenai pemain-pemain yang pernah dikritik atau diserang Mourinho:

1. Eden Hazard

Jose Mourinho dan Eden Hazard

Bintang seperti Eden Hazard pun tak lepas dari kritikan. Tepatnya terjadi pada semifinal Liga Champions 2013-14 selepas kekalahan 1-3 Chelsea dari segi agregat gol kontra Atletico Madrid. Hazard mengkritik permainan The Blues yang terlalu bertahan.

Mourinho tentu saja tidak tinggal diam meresponsnya. Dia mengkritik kekurangan Hazard dalam fase bertahan dan membantu tim.

"Ketika komentar datang dari seorang pemain seperti Eden, ini normal karena dia bukan tipe pemain yang mengorbankan dirinya untuk tim," tutur Mourinho.

"Normalnya, Anda mendapatkan komentar seperti ini dari pemain sepertinya, dari pemain yang tidak dapat menyelesaikan masalah seperti yang kami alami di gol pertama. Eden tipe pemain yang tidak siap secara mental untuk melihat bek kiri dan menyerahkan nyawanya untuknya," cetusnya.

2. Ricardo Carvalho

Ricardo Carvalho

Mantan bek tengah timnas Portugal tidak pernah kapok dilatih Mourinho dari Porto, Chelsea, dan Real Madrid. Padahal pada 2005 di Chelsea Carvalho pernah dapat omongan tidak enak dari sang manajer ketika ia mengeluh karena dicadangkan.

"Ricardo Carvalho tampaknya memiliki masalah untuk memahami hal-hal tertentu, mungkin dia seharusnya melakukan tes IQ, atau pergi ke rumah sakit jiwa atau sesuatu seperti itu," ujar Mourinho yang dengan mudah membicarakannya seolah itu komentar biasa.

3. Luke Shaw

Jose Mourinho dan Luke Shaw

Luke Shaw belum berada di kondisi terbaik pada 2017 dengan Manchester United usai sembuh dari cedera. Mourinho kesal dengan lambannya Shaw untuk segera fit dan ia mempertanyakan komitmen mantan bek Southampton itu.

"Sulit baginya berada di bangku cadangan karena saya tak bisa membandingkannya dengan Ashley Young, (Matteo) Darmian, dan (Daley) Blind. Saya tak bisa membandingkan cara dia berlatih, komitmennya, fokus, dan ambisi. Dia jauh tertinggal," tutur Mourinho.

"Luke Shaw pasti cedera parah, karena dia meninggalkan lapangan setelah 10 menit bermain, saya menduga dia cedera yang sangat parah."

Namun siapa sangka dua-tiga tahun setelahnya Shaw menemukan performa terbaiknya kembali. Dia menuturkan kritikan Mourinho itu sebagai pelecut motivasi untuknya.

4. Paul Pogba

Jose Mourinho dan Paul Pogba

Dua tahun membesut Man United (2016-2018) Mourinho mulai mengkritik Pogba di musim kedua dan di awal musim ketiga. Pogba dinilai tidak fokus mengerahkan segenap kemampuan karena gaya hidupnya di luar lapangan, plus rumor transfer ke Real Madrid.

Klimaksnya terjadi pada Desember 2018 usai United imbang 2-2 kontra Southampton. Mourinho kesal kepada Pogba yang kehilangan penguasaan bola di paruh kedua, bola direbut Nathan Redmond, dan Pogba tidak mengejarnya.

"Anda tidak bermain (sepak bola). Anda tidak menghormati pemain dan pendukung. Dan Anda membunuh mental orang-orang jujur yang baik di sekitar Anda," cetus Mourinho diberitakan Telegraph.

"Anda seperti orang yang menderita flu, dengan virus di ruang tertutup - Anda menularkan virus itu kepada orang lain."

Serangan itu bak efek domino dari kritikan Pogba tentang taktik United di bawah kepelatihan Mourinho. Apalagi keduanya sempat terlihat bersitegang di sesi latihan.

5. Pepe

Pepe dan Jose Mourinho

Jose Mourinho meninggalkan Real Madrid pada 2013 setelah tiga tahun melatih klub. Kepergiannya terjadi karena keretakan hubungan dengan pemain-pemain senior El Real dan salah satunya adalah Pepe.

Mourinho memberikan kesempatan bermain kepada pemain-pemain muda di akhir kepelatihannya dengan Madrid, termasuk memainkan Raphael Varane ketimbang Pepe yang telah berusia 33 tahun.

"Pepe memiliki masalah, namanya Raphael Varane. Itulah keseluruhan ceritanya," cetus Jose Mourinho.

"Tidak mudah bagi seorang pria berusia 31 tahun dengan banyak pengalaman di belakangnya untuk diledakkan keluar dari air (tersingkir) oleh seorang anak berusia 19 tahun. Ini sangat sederhana. Masalahnya sangat sederhana. Kehidupan Pepe telah berubah," urainya.

Pepe pergi dari Madrid pada 2017 setelah 10 tahun bermain dengan klub dan saat ini membela Porto pada usia 37 tahun. Sementara Jose Mourinho membesut Tottenham Hotspur menggantikan Mauricio Pochettino.

Bagikan

Baca Original Artikel