Ragam Feature Inggris Berita

5 Alasan Manchester United Tak Perlu Pecat Ole Gunnar Solskjaer

Johan Kristiandi - Jumat, 06 November 2020

BolaSkor.com - Berita pemecatan Ole Gunnar Solskjaer wira-wiri di media dalam beberapa hari terakhir. Namun, apakah merupakan langkah yang tepat mendepak sang manajer?

Posisi Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Manchester United terancam setelah menelan kekalahan melawan Arsenal dan Istanbul Basaksehir. Situasi kian pelik karena Man United berada pada posisi ke-15 klasemen sementara Premier League.

Baca Juga:

Sambut Ketertarikan Real Madrid, Manchester United Siap Turunkan Banderol Paul Pogba

Manchester United Mulai Lirik Mauricio Pochettino

Manchester United Dianggap Punya Titisan Andres Iniesta

Kabarnya, laga kontra Everton akan menentukan nasib Solskjaer. Andai gagal menang, manajemen akan melepaskan tanggung jawab melatih dari pangkuan Solskjaer.

Akan tetapi, ada beberapa alasan untuk Manchester United tetap mempertahankan Solskjaer. Berikut lima di antaranya:

1. Masih Terlalu Dini

Ole Gunnar Solskjaer

Saat ini, musim 2020-2021 baru memasuki awal. Masih ada jalan panjang untuk memberikan kesempatan kepada Ole Gunnar Solskjaer.

Manchester United baru melakoni 11 peertandingan pada musim 2020-2021. Paul Pogba dan kawan-kawan menuai enam kemenangan, satu imbang, plus satu kekalahan.

Melihat statistik tersebut, masih terlalu dini memberikan surat pemecatan kepada Solskjaer. Pergantian pelatih pada awal musim justru membuat kans tim menjadi tidak seimbang terbuka lebar.

2. Meneruskan Rencana Jangka Panjang

Ole Gunnar Solskjaer

Setelah menjadi manajer interim, akhirnya Solskjaer mendapatkan promosi pada Maret 2019. Man United memberikan kontrak berdurasi hingga Juni 2022 kepada Solskjaer.

Durasi kontrak yang cukup panjang tersebut menjadi indikasi jika Manchester United percaya dengan kemampuan Solskjaer. The Red Devils tidak membebankan target besar dalam waktu dekat kepada sang manajer.

Dengan begitu, mempertahankan Solskjaer akan membuat Manchester United berpegang teguh pada rencana awal. Man United ingin membangun tim dengan bertumpu pada penggawa muda dan meraih prestasi di masa depan.

3. Solskjaer Tidak Gemar Menuntut ke Manajemen

Ole Gunnar Solskjaer

Solskjaer jarang memercik api perselisihan dengan manajemen. Sikap tersebut menjadi nilai tambah sang juru taktik.

Sebagai contoh, ketika Jose Mourinho menjabat sebagai pelatih, terjadi beberapa keributan dengan manajemen Manchester United. The Special One sempat menuntut manajemen menggaet pemain yang ia inginkan.

Tuntutan tersebut menghasilkan keributan di dalam tim. Walhasil, penampilan di lapangan pun bisa ikut terpengaruh.

Kondisi berbeda terlihat pada era Solskjaer. Sang pelatih jarang mengeluarkan pernyataan yang menyerang manajemen. Solskjaer berusaha menerima apa yang diberikan para petinggi.

4. Menghindari Biaya Pesangon

Ole Gunnar Solskjaer

Memecat pelatih sama dengan memberikan pesangon. Pada saat ekonomi yang sedang terpuruk seperti saat ini, menghindari mengeluarkan uang untuk membayar pesangon adalah langkah bijak.

Daily Star melaporkan, The Red Devils membutuhkan 5 juta pounds untuk membayar pesangon jika melakukan pemecatan kepada Solskjaer. Memang, biaya tersebut tidak sebesar yang dikeluarkan pada saat menyingkirkan Jose Mourinho (20 juta euro), tetapi saat ini klub sedang melakukan penghematan.

5. Tidak Ada Garansi Manajer Baru Berikan Prestasi

Ole Gunnar Solskjaer

Dari nama yang beredar, Mauricio Pochettino adalah calon terkuat pengganti Ole Gunnar Solskjaer. Namun, pertanyaannya, apakah Pochettino menjadi jaminan Manchester United akan meraih prestasi?

Mendatangkan manajer baru berarti sama juga seperti mengganti rencana klub, gaya bermain, dan kebijakan transfer. Meski demikian, sang manajer juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Selain itu, tidak ada rumus pasti yang menjamin pelatih baru akan mendatangkan kesuksesan.

Oleh karena itu, ada baiknya memberikan kesempatan kepada Solskjaer setidaknya hingga pertengahan musim. Solskjaer memiliki kelebihan dari calon penggantinya karena paham betul dengan suasana dan filosofi The Red Devils.

Bagikan

Baca Original Artikel