4 Pemain Terbaik Premier League 2018-19 Berdasarkan Statistik
BolaSkor.com – Premier League 2018-19 memang baru berjalan hingga matchday keempat. Liverpool, Watford, dan Chelsea saat ini masih jadi tim terbaik melalui sapu bersih kemenangan di keempat laga tersebut. Perjalanan musim memang bisa dikatakan baru berada di tahapan awal.
Kendati demikian, ada catatan statistik menarik yang dikeluarkan oleh Dailymail terkait pemain-pemain yang sejauh ini masuk kategori pemain terbaik di Premier League. Jumlah pemain itu tidak banyak, empat pemain. Namun, dua pemain di antaranya bukanlah pemain yang bermain untuk Watford, Liverpool, dan Chelsea. Siapa saja mereka?
1. James Tarkowski
Burnley memang kesulitan di awal musim ini karena fokus yang terbelah di ajang Liga Europa dan Premier League. Betapa sulitnya mereka menjaga inkonsistensi dapat dilihat melalui tiga kekalahan dan satu hasil imbang di Premier League, kekalahan terakhir diderita saat melawan Manchester United.
Meski begitu, ada oase di tengah gurun dari penampilan bek berusia 25 tahun asal Inggris, James Tarkowski. Gigih, ngotot, dan unggul dalam duel bola udara, itulah aksi Tarkowski dari empat laga Premier League. Ia mencatatkan 34 sapuan bola, tujuh blok, 28 kali duel bola udara dengan tingkat kesuksesan 82,1 persen.
Berkat penampilan gemilangnya itu, Tarkowski dipanggil Gareth Southgate ke timnas Inggris. Sayang, ia tidak bermain melawan Spanyol karena Southgate lebih tertarik memainkan Harry Maguire, John Stone, dan Joe Gomez, dalam sistem tiga bek yang tengah dikembangkannya di Inggris.
2. Alisson Becker
Tidak sia-sia Liverpool merogoh kocek dalam sebesar 67 juta poundsterling untuk menebus Alisson Becker dari AS Roma. Ia mencatatkan tiga clean sheets beruntun, sebelum catatan apiknya itu berakhir di pekan keempat kala gocekan ala (Johan) Cruyff-nya berbuah blunder yang berujung gol winger Leicester City, Rachid Ghezzal.
Kendati demikian, blundernya itu tidak menghilangkan penampilan gemilan kiper asal Brasil yang punya persentase penyelamatan 90,9 persen. Tidak sampai di situ, Alisson juga merepresentasikan tugas tambahan kiper di era sepak bola modern dengan total 188 operan.
Operannya itu memiliki kombinasi 66 persen akurasi umpan lambung dan 97 persen akurasi operan pendek. Jika dirata-rata, akurasi operannya mencapai 88 persen. Alisson bisa diandalkan dalam memulai serangan Liverpool, baik itu dengan operan pendek atau operan jauhnya yang cukup akurat.
3. Richarlison
Satu lagi pembelian mahal di Premier League dan penampilannya sesuai dengan banderolnya. Richarlison bereuni kembali dengan Marco Silva kala direkrut Everton dari Watford sebesar 44 juta poundsterling. Penyerang sayap asal Brasil berusia 21 tahun langsung memperlihatkan efisiensinya dalam bermain dan mencetak gol.
Sebanyak lima percobaan tendangan dilakukannya dan kelimanya tepat sasaran, tiga di antaranya berbuah gol. Patut diingat, posisi asli Richarlison adalah penyerang sayap. Alumni akademi America Mineiro rata-rata mencetak satu gol tiap 71 menit dan punya rasio gol 1.7. Akurasi tendangan Richarlison sempurna, 100 persen.
Hanya ada satu catatan yang merusak rekor sempurnanya itu di musim pertamanya dengan Everton, yakni kartu merah yang diterimanya kala menghadapi Bournemouth.
4. Jorginho
Jika dahulu Jorginho bermain di akademi La Masia, di saat Xavi Hernandez ingin pensiun dari Barcelona, mungkin Barcelona tidak perlu repot-repot mencari suksesornya. Tipikal bermain Jorginho tidak jauh berbeda dari Xavi. Perbedaannya hanya pada intensitas permainan, di mana Jorginho lebih aktif bergerak ke banyak posisi dibanding Xavi.
Statistiknya pun tidak jauh dari operan. Terlihat jelas mengapa Maurizio Sarri sangat menginginkannya di Chelsea musim ini. Gelandang berusia 26 tahun paling paham dengan filosofi sepak bola Sarri setelah dua tahun dilatihnya di Napoli.
Benar saja, sejauh ini Jorginho sudah melakukan total 417 operan dari empat laga Premier League. 247 operan sukses dilakukannya di pertahanan lawan, artinya: penguasaan bola mutlak dimiliki Chelsea dalam mengontrol bola dibanding lawan. Sementara sebanyak 110 operan dilakukannya ke sepertiga akhir pertahanan Chelsea.
Jorginho melakukan operan tersebut untuk menjaga penguasaan bola dari lawan. Tidak melulu soal operan, Jorginho juga banyak berlari untuk meng-cover area lapangan dengan jarak 47,2 kilometer. Tampak ia sedang beradaptasi dengan permainan cepat Premier League.