3 Pemain yang Hanya Bersinar Selama Satu Musim di Premier League
BolaSkor.com - Premier League sering disebut sebagai liga terbaik di dunia. Tidak heran, tak sedikit pemain yang gagal mempertahankan permaian terbaik pada kompetisi tersebut.
Dalam 10 tahun terakhir, Premier League memiliki pemain-pemain terbaik seperti Sergio Aguero, Harry Kane, dan Mohamed Salah, yang secara konsisten berada di puncak level performa. Para pemain tersebut menjadi andalan klubnya masing-masing dari musim ke musim.
Baca juga:
3 Destinasi Favorit Klub Bundesliga pada Liburan Musim Dingin
Namun, dalam 10 tahun terakhir, ada juga pemain Premier League yang hanya bisa bersinar dalam satu musim. Dengan berbagai alasan, penampilan sang pemain terus anjlok pada musim-musim berikutnya.
BolaSkor.com sudah mengumpulkan tiga permain yang hanya bisa bersinar satu musim di Premier League dalam 10 tahun terakhir seperti di bawah ini:
Michu

Penyerang asal Spanyol, Michu, bergabung dengan Swansea City dari Rayo Vallecano pada musim panas 2012 dengan banderol hanya 2 juta pounds. Sang striker langsung unjuk gigi dengan mencetak gol pada laga pembuka melawan QPR.
Keran gol Michu terus terbuka hingga akhir kompetisi. Michu mencetak 22 gol di berbagai kompetisi. Ia juga membawa Swansea memenangi Piala Liga Inggris. Tak heran, Michu terpilih sebagai pemain terbaik Swansea pada akhir kompetisi.
Pada bursa transfer musim panas 2013, Michu dikabarkan menjadi incaran Liverpool dan Tottenham Hotspur. Namun, ia memutuskan bertahan karena mengalami cedera pergelangan kaki.
Cedera itu menjadi awal redupnya karier Michu. Pada musim 2013-2014, Michu hanya mencetak dua gol dalam 17 pertandingan Premier League.
Swansea memutuskan meminjamkan Michu ke Napoli pada musim berikutnya. Namun, ia hanya mendapatkan kesempatan bermain enam kali di Italia.
Roda karier Michu menyentuh titik terendah usai Swansea memilih melepas sang pemain dengan status bebas transfer. Pada akhirnya, Michu melanjutkan karier di klub semenjana Spanyol, UP Lanreo dan Real Oviedo.
Charlie Adam

Charlie Adam adalah bagian integral penting dari Blackpool yang promosi ke Premier League pada musim 2009-2010. Sinar gelandang asal Skotlandia itu mengilap pada musim pertama di kompetisi tertinggi di Inggris.
Charlie Adam tampil trengginas dengan mencetak 12 gol plus delapan assist dalam 35 penampilan. Meski akhirnya, Blackpool terdegradasi pada akhir kompetisi, namun ia masuk dalam daftar pemain terbaik PFA.
Hanya setelah beberapa pekan Blackpool terdegradasi, Adam pindah ke Liverpool dengan mahar 6,75 juta pounds. Sayangnya, Adam gagal menampilkan bentuk permainan terbaik seperti di Blackpool.
Charlie Adam kian tersudut setelah momen kartu merah melawan Tottenham dan gagal dalam tendangan penalti saat melawan Cardiff City di Piala Liga Inggris. Tidak mengejutkan, ia hengkang ke Stoke City pada musim panas 2012.
Cerita minor Adam terus berlanjut di Stoke. Ia berjuang menunjukkan level permainan seperti saat membela Blackpool. Namun, selama tujuh musim di Premier League, tidak ada lagi cerita manis yang terdengar.
Papiss Cisse

Papiss Cisse didatangkan Newcastle United pada pertengahan musim 2011-2012 setelah mengemas 22 gol dalam 32 pertandingan bersama klub Bundesliga, Freibrug, pada musim 2010-2011. Cisse diboyong sebagai teman duet kompatriotnya, Demba Ba.
Papiss Cisse mendulang gol debutnya untuk The Magpies - tendangan voli melawan Aston Villa. Pada akhirnya, ia mengemas 13 gol pada 14 pertandingan termasuk gol terbaik di musim tersebut yang tercipta saat melawan Chelsea.
Ketika Newcastle United berharap banyak pada Papiss Cisse, sang penyerang justru menunjukkan performa merosot. Pada saat meninggalkan St. James 'Park, Cisse hanya menorehkan 24 gol dalam empat musim. Cisse tidak pernah lagi mencapai bentuk permainan terbaik.