Analisis Feature Italia Berita

3 Alasan Pemain Gratisan ke Juventus

Budi Prasetyo Harsono - Kamis, 04 Juli 2019

BolaSkor.com - Juventus merekrut dua gelandang papan atas, Aaron Ramsey dan Adrien Rabiot, selama bursa transfer musim panas 2019. Hebatnya, kedua gelandang tersebut datang secara cuma-cuma.

Juventus lekat dengan pemain gratisan selama satu dekade terakhir. Tak terhitung pesepak bola berkualitas yang mereka rekrut tanpa mengeluarkan uang.

Seolah, Juventus menjadi anti tesis sepak bola modern yang mendewakan transfer pemain. Bagaimana tidak, ketika klub lain berlomba-lomba memecahkan rekor transfer, I Bianconeri mencari pemain gratis.

Siapa tak kenal nama-nama seperti Andrea Pirlo, Paul Pogba, Fernando Llorente, Dani Alves, hingga Emre Can? Juventus merekrut mereka tanpa biaya.

Baca juga:

Belum Cukup Uang, Juventus Minta Mauro Icardi Bersabar dan Tolak Tawaran Napoli

Demi Paul Pogba, Juventus Relakan Paulo Dybala

Adrien Rabiot

Juventus memulai tren pemain gratisan pada satu dekade silam. Tepatnya ketika memulangkan Fabio Cannavaro dari Real Madrid pada musim panas 2009.

Sejak saat itu Juventus terkesan tidak pernah kesulitan mendatangkan pemain gratisan. Hampir setiap musim, pasti ada pemain yang merapat ke Allianz Stadium secara cuma-cuma.

Pada bursa transfer musim panas 2019, terdapat tiga pemain yang hingga saat ini bergabung dengan Juventus secara gratis. Ketiganya adalah Aaron Ramsey, Adrien Rabiot, serta Gianluigi Buffon.

Soal kualitas, ketiga pemain tersebut tidak perlu diragukan. Aaron Ramsey adalah andalan Arsenal, sementara Adrien Rabiot bakat muda Prancis, sedangkan kualitas Gianluigi Buffon tak perlu diragukan lagi.

Lantas apa yang membuat para pemain gratisan bersedia datang ke Juventus? BolaSkor.com coba merangkum setidaknya tiga alasan kesuksesan La Vecchia Signora merekrut pemain gratisan:

Tim Pemandu Bakat Berkualitas

Aaron Ramsey

Juventus terkenal memiliki tim pemandu bakat berkualitas. Sejak dipimpin oleh Fabio Paratici pada 2010, banyak pemain yang tak luput dari pengamatan I Bianconeri.

Sejumlah pemain muda berbakat bisa direkrut Juventus dengan harga murah, sebelum dijual berkali lipat. Sebut saja Pol Lirola, Arturo Vidal, hingga Paul Pogba.

Meski begitu, bukan pemain muda saja yang dipantau oleh tim pemandu bakat Juventus. Mereka juga mencari kemungkinan pemain yang kontraknya hampir habis.

Dengan demikian, Juventus bisa melakukan pendekatan terlebih dulu terhadap para pemain tersebut. Hasilnya, para pemain pun tertarik untuk merapat ke Allianz Stadium.

Nama Besar dan Sejarah

Allianz Stadium

Juventus boleh jadi baru memenangi dua trofi Liga Champions. Namun, klub milik Keluarga Agnelli tersebut merupakan penguasa Serie A dan memiliki nama besar di Eropa.

Membela kesebelasan dengan nama besar serta prestasi sekelas Juventus tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk pesepak bola. Tentu tidak sulit bagi I Bianconeri merekrut pemain gratisan.

Dengan modal tersebut ditambah prestasi selama delapan musim terakhir, Juventus seolah menggaransi prestasi. Kedatangan Cristiano Ronaldo pada musim panas 2018 menjadi pemanis di mata pemain gratisan.

Selain itu, La Vecchia Signora tengah berambisi memboyong gelar Liga Champions ketiga mereka. Para pemain gratisan tentunya tertarik dengan ambisi besar Juventus tersebut.

Tawaran Gaji Besar

Gaji

Di bawah kepemimpinan Andrea Agnelli, Juventus memiliki kebijakan menarik. I Bianconeri punya dua opsi untuk para pemain yang mereka rekrut.

Opsi pertama, Juventus bersedia mengeluarkan dana besar andai sang pemain bergaji rendah. Kedua, mereka siap menggaji besar pemain dengan harga murah atau gratisan.

Iming-iming gaji besar tentu membuat pemain tergiur datang ke Juventus. Lihat saja Aaron Ramsey dan Adrien Rabiot yang menerima bayaran 7 juta euro per musim.

Dengan cerita manis dari rekrutan gratisan lama Juventus, tentunya mereka menjadi tujuan para pemain serupa. Apalagi, mayoritas yang datang ke Allianz Stadium menuai kesuksesan.

Bagikan

Baca Original Artikel