10 Kejutan Terbesar dalam Sejarah Piala Dunia
BolaSkor.com - Piala Dunia, sebagai ajang paling bergengsi sepak bola di Planet Bumi telah menghasilkan banyak momen luar biasa sepanjang sejarah. Termasuk momen yang membuat penggila bola terkejut.
Berikut BolaSkor.com mengumpulkan 10 kejutan terbesar yang terjadi sepanjang sejarah Piala Dunia.
Semifinal Piala Dunia 2014: Jerman membantai Brasil 7-1
Kejutan pertama dimulai dari yang terdekat, Piala Dunia empat tahun lalu. Di depan publik sendiri, di Stadion Maracana yang bersejarah, Brasil menghadapi Jerman di laga semifinal. Brasil yang berambisi menjadi juara di rumah sendiri tak menyangka apa yang akan mereka telan pada laga ini.
Sebagai tuan rumah dan tampil di bawah dukungan nyaris seluruh stadion, Brasil diprediksi akan bisa mengatasi Jerman meski mereka tampil tanpa Neymar dan Thiago Silva.
Tetapi petaka bagi Brasil dimulai saat laga baru berumur 11 menit, ketika Thomas Muller menjebol gawang tuan rumah. Gol pertama seperti membuat pemain-pemain Brasil khususnya lini belakang tak sadarkan diri. Jerman pun menambah dua gol dalam rentang cepat pada menit 23 dan 29.
Babak kedua baru berjalan setengah jam, Jerman unggul lima gol tanpa balasan dari Brasil. Stadion Maracana hening karena terguncang. Publik Brasil, dan dunia tak percaya apa yang sudah terjadi di lapangan.
Jerman kemudian menambah dua gol lagi di babak kedua. Brasil sendiri hanya mampu mencetak sebiji gol lewat aksi Oscar di menit ke-90. Sulit dipahami apa yang terjadi, yang pasti semua itu adalah buah dari permainan apik Jerman yang dikombinasikan dengan buruknya pertahanan Brasil.
Ini adalah kekalahan terbesar bagi Brasil sejak 1920. Laga ini juga menjadikan Miroslav Klose sebagai pencetak gol terbanyak di Piala Dunia dengan 16 gol.
Penyisihan Grup B Piala Dunia 2014: Belanda mengalahkan Spanyol 5-1
Masih dari Piala Dunia 2014. Spanyol datang ke Brasil dengan status juara bertahan. Materi pemain yang tampil saat menjadi juara pada 2010 masih menghuni skuat 2014. Tak pelak, Spanyol pun didapuk menjadi salah satu kandidat juara di Brasil 2014.
Pada laga pertama grup, Spanyol menghadapi Belanda. Di awal babak pertama, Spanyol bermain layaknya seperti juara bertahan. La Furia Roja bahkan unggul lebih dulu lewat sepakan penalti Xabi Alonso pada menit ke-27. Penggila bola pun menyangka Spanyol akan mudah melipat Belanda.
Tapi bukan itu yang terjadi. Belanda bisa menyamakan keadaan lewat Robin Van Persie satu menit jelang waktu normal babak pertama habis. Kedua kubu masuk ke ruang ganti dengan sama-sama mencetak satu gol.
Babak kedua berubah menjadi neraka bagi Spanyol. Belanda mampu membuat empat gol di paruh kedua lewat Van Persie, Arjen Robben, dan Stefan de Vrij.
Penyisihan Grup A Piala Dunia 2002: Senegal mengalahkan Prancis 1-0
Sang juara bertahan Prancis diperkirakan akan dengan mulus lolos dari penyisihan grup. Namun di pertandingan pertama turnamen, kejutan terjadi. Wakil Afrika Senegal mampu menjungkalkan juara bertahan. Adalah Papa Bouba Diop yang mencetak satu-satunya gol pada laga ini. Setelah kekalahan mengejutkan ini, Prancis tak mampu bangkit dari terus tenggelam. Les Bleus gagal lolos dan menjadi penghuni dasar klasemen Grup A.
Babak 16 Besar Piala Dunia 2002: Korea Selatan mengalahkan Italia 2-1
Italia adalah raksasa Piala Dunia yang diprediksi akan kembali melaju ke perempat final Piala Dunia. Hal ini mengingat lawan yang dihadapi di babak 16 besar adalah Korea Selatan. Meski sebagai tuan rumah, secara kualitas Tim Ginseng masih di bawah Italia yang dihuni banyak bintang.
Gol Christian Vieri pada menit ke-18 makin menguatkan prediksi. Namun Korsel bisa menyamakan kedudukan lewat gol Seoul Ki-hyeon pada menit ke-88. Laga pun harus melewati babak perpanjangan waktu.
Petaka bagi Italia datang ketika Francesco Totti mendapat kartu merah. Kemudian, Ahn Jun-hwan, pemain yang mencari nafkah di Italia bersama klub Perugia, mencetak gol emas di menit ke-117. Italia pun terdepak dari Piala Dunia. Tak sedikit yang mengatakan buruknya performa wasit menjadi salah satu penyebab keoknya Azzurri.
Penyisihan Grup B Piala Dunia 1990: Kamerun mengalahkan Argentina 1-0
Sebagai juara bertahan Argentina tampil di laga pembuka Piala Dunia 1990. Yang menjadi lawan Diego Maradona dkk adalah wakil Afrika, Kamerun. Seperti yang diduga, tak ada seorangpun rasanya yang menjagokan Kamerun pada laga ini.
Dan, dunia kemudian dikejutkan oleh gol Francois Omam-Biyick. Tandukannya melejit tak bisa dikendalikan oleh kiper Argentina. Argentina pun takluk 0-1. Yang membuat hasil ini lebih mengejutkan adalah, Sekitar enam menit sebelum gol, Kamerun kehilangan satu pemain yang diberi kartu merah. Dan, di pengujung laga Kamerun harus bermain dengan sembilan permain karena satu pemain mereka kembali menerima kartu merah.
Meskipun mengecap awal buruk, Argentina masih berhasil mencapai final meski akhirnya kalah 1-0 dari Jerman Barat.
1982 - Penyisihan Grup 2 Piala Dunia 1982: Aljazair mengalahkan Jerman Barat 2-1
Aljazair tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya. Sedangkan Jerman datang sebagai juara Eropa dan merupakan unggulan pada Piala Dunia kali ini. Jerman optimistis tak akan kesulitan melibas Aljazair.
Namun optimisme justru berbuah kelengahan. Hilang waspada, Jerman tertinggal setelah Rabah Madjer membuat gol pada menit ke-54.
Kebobolan satu gol, Jerman masih yakin bisa membalikkan keadaan. Dan, hanya berselang 13 menit Jerman membuat keadaan kembali imbang berkat gol dari Karl-Heinz Rummenigge.
Bukannya berbalik unggul, Jerman justru kembali kebobolan, hanya satu menit setelah gol Rummenigge. Saat wasit meniup peluit akhr, skor 2-1 untuk debutan Aljazair.
Jerman sendiri bisa bangkit dann tampil di final, di mana mereka kalah 3-1 dari Italia.
Penyisihan Grup 4 Piala Dunia 1978: Skotlandia mengalahkan Belanda 3-2
Belanda dengan Total Football sedang menguasai jagat sepak bola dunia. Mereka memang gagal menjadi kampiun pada 1974, namun permainan atraktif yang ditampilkan mampu menyihir dunia. Tak heran jika jelang pertandingan terakhir Grup 4 Piala Dunia 1978, mereka diperkirakan akan merajalela melawan Skotlandia.
Namun, di atas lapangan kondisinya berbeda total. Skotlandia mencetak tiga gol untuk unggul 3-1 setelah 68 menit. Belanda membalas satu gol tiga menit kemudian. Terus menekan Belanda gagal menembus ketatnya pertahanan Skotlandia. Dan laga pun berakhir dengan kemenangan 3-2 untuk Skotlandia, yang meski menang gagal lolos dari grup. Sedangkan Belanda kalah dari tuan rumah Argentina 3-1 di final.
1966 - Piala Dunia 1966 Grup 4: Korea Utara mengalahkan Italia 1-0
Tidak ada yang diharapkan dari Korea Utara pada Piala Dunia 1966. Mereka diharapkan pulang tanpa poin. Di laga pertama Korut dilibas Uni Soviet 3-0 dalam laga yang tak seimbang. Namun Korut mampu menghadirkan kejutan setelah gol semata wayang Pak Doo-ik menendang Italia keluar dari turnamen.
Pada laga berikut kejutan Korut nyaris berlanjut saat melawan Portugal. Pada laga ini Korut sempat unggul 3-0. Namun, di laga inilah muncul kebintangan dari seorang Eusebio yang membuat empat gol dan Portugal pun menang dengan skor 5-3.
Final Piala Dunia 1954: Jerman Barat mengalahkan Hungaria 3-2
Sekilas ini tidak terlihat seperti kejutan besar yang pernah ada. Tetapi percayalah, ketika itu Hungaria adalah raksasa sepak bola dunia. Tak ada yang mampu melawan permainan agresif Hungaria yang revolusioner. Ya, Hungaria tak pernah merasakan kalah dalam empat tahun.
Kala itu Hungaria memiliki jenius Ferenc Puskas. Tak heran jika Hungaria dijagokan bakal menjadi kampiun dengan mengalahkan Jerman di laga puncak. Keyakinan diperkuat dengan kemenangan 8-3 Hungaria atas Jerman di putaran sebelumnya. Tak hanya itu, Hungaria juga mengalahkan Korea Selatan 9-0, dan Brasil serta Uruguay masing-masing dengan skor 4-2.
Wajar jika pada final yang berlangsung di Bern, tidak ada yang menjagokan Jerman Barat. Di laga final inilah mukjizat terjadi bagi Jerman. Meski tertinggal 0-2 saat laga baru berjalan delapan menit, Jerman mampu bangkit dan mencetak gol. Jerman Barat akhirnya juara dunia dalam laga yang dikenal sebagai The Miracle of Bern.
Piala Dunia 1950 Grup 2: AS mengalahkan Inggris 1-0
Amerika Serikat datang berpartisipasi dalam Piala Dunia 1950 dengan tim yang dihuni pemain paruh waktu. Tim inipun harus melawan tim tangguh Inggris di laga Grup 2. Setelah Perang Dunia II, Inggris mencatat 23 kemenangan, tiga seri, dan empat kekalahan.
Catatan impresif ini sejatinya sudah cukup menjadi modal Inggris untuk melibas AS. Tapi, dunia dikejutkan oleh gol Joe Gaetjens. Pemain kelahiran Haiti ini mencetak satu-satunya gol pertandingan di menit ke-38.