AjangAjang President Cup pada Asian Cup Woodball Championship 2025 (MerahPutihMedia/Kanuraghan)

Latihan terus pokoknya. Oh, oh. Jadi ini menarik ya. Semalam baru saya bicara dengan tim psikolog. Mungkin mulai hari ini akan ada pembatasan, gitu. Memang sebenarnya saya juga agak takut pada saat diumumkan bonus itu 1 Miliar kan. Jadi, waduh ini ada efeknya enggak gitu.

Tapi balik lagi karena kita punya tim psikolog, jadi tim pelatih kita sangat lengkap, jadi kita menyerahkan ke psikolog biar mereka yang melakukan kajian, dan hal-hal apa yang boleh saya bicarakan, hal apa yang tidak boleh saya bicarakan menjelang pertandingan, gitu.

Jadi ini memang dibicarakan tuh, “Pak Ketum. Kalau misalnya kita bikin aturan seperti ini (pembatasan media sosial) selama pertandingan gimana?” Saya bilang, "Saya ikut. Saya ikut kan kajiannya dari tim psikolog," gitu.

Hanya saja, kendala tuh ada. Atlet utama putra kita, yang peringkat 1 dunia, Ahris Sumariyanto kemarin saat sedang persiapan, tiba-tiba ada berita dukacita. Kakaknya meninggal.

Waduh, itu jadi PR tambahan. Ya kita enggak bisa menghindari, dan kita tetap berempati karena biar bagaimanapun keluarga, kehilangan keluarga kan sesuatu yang cukup luka ya. Jadi ya kita bener-bener support dia.

Kemarin udah ada pembicaraan secara langsung, untungnya juga ya dia siap karena dia mengakui bahwa ya ini jadi akan jadi penghargaan terakhir untuk kakaknya lah. Jadi dia ingin mempersembahkan sesuatu yang indah gitu.

Jadi momennya cukup mengharukan gitu. Cuma ya kan kita bagaimana mengubah sesuatu yang negatif jadi hal yang positif untuk atlet, gitu. Jadi memang ternyata pekerjaan pengurus itu lahir batin. Saya pikir cuma buang duit doang, ternyata lahir batin.

Pesan untuk para atlet yang tampil di SEA Games, baik dari cabor Woodball maupun lainnya?

Kondisi saat ini memang baru beberapa cabor yang mulai pertandingan, jadi belum banyak. Baru mulai banyak itu besok setelah opening ceremony tanggal 10. Saya berharap teman-teman atlet siapapun, cabor apapun, bisa fokus, bisa bener-bener menunjukkan bahwa Indonesia itu di olahraga itu semakin berkembang.

Sehingga goal-nya nanti sampai di Olimpiade itu bisa semakin banyak atlet yang qualified di Olimpiade. Jadi enggak lagi dapat wildcard gitu. Karena qualified di Olimpiade adalah impian semua atlet, itu adalah puncak tertinggi. Mungkin dari SEA Games mungkin memang masih jauh kan ada Asian Games gitu, terus ada nah International Series itu nanti kan akan menjadi kumpulan untuk kualifikasi, sehingga nanti namanya bisa ada.

Jadi saya berharap bertanding sepenuh hati, bahwa kalian memperjuangkan harga diri negara gitu ya. Walaupun umumnya tuan rumah itu selalu juara, karena ya mereka mempertandingkan nomor-nomor unggulan mereka gitu.

Tapi bukan berarti kita takut, bukan berarti kita menyerah. Tapi kita harus fight. Kalah menang itu hasil, tapi prosesnya harus dijalankan dengan benar. Buat saya.

Kita sebenarnya takut akan kalah, tapi kita lupa bahwa kalah itu merupakan satu proses. Saya enggak percaya orang yang berhasil itu tidak pernah gagal. Dia harus gagal. Kenapa? Gagal itu akan menempa mental.

Jadi saya bilang sama teman-teman Woodball, jangan berkecil hati. Apapun hasilnya harus, jadi kita jangan melihat sisi negatif. Ketika kalah, orang selalu melihat negatif, “Lu sih tadi buru-buru sih, inilah itulah," tapi sebenarnya itu evaluasi, proses pembelajaran, sehingga jadi matang gitu.

Jadi memang harus ditempa dulu atlet ini biar matang, sehingga next-nya mungkin nanti moga-moga Woodball bisa masuk di Asian Games, mereka sudah siap. Mereka sudah tahu bagaimana caranya atmosfer multi-event dengan negara lain dan lebih banyak dan lain-lain. Jadi jangan takut kalah, tujuannya adalah kemenangan.

Tidak boleh kita mencerca atlet-atlet kita yang berjuang tapi belum berhasil. Karena saya bilang ini belum berhasil, bukan tidak berhasil.

Penulis: Gazza Roosaryatama