Mabok Nasionalisme dan Mental Terjajah

Tingkah laku beberapa suporter Indonesia tersebut jelas memberikan Malaysia makin bersemangat menunjukkan sebuah prestasi. Malaysia bukan tertekan melainkan tersenyum dan semangatnya melecut..

Hal itu terbukti ketika gol Beto Goncales (12"), bisa dibalasa dengan mudah oleh Mohamadou Sumareh (37'). Kemudian, gol kedua Beto (37') juga dibalas dengan mudah oleh Malaysia di babak kedua melalui Muhammad Syafiq Ahmad pada menit ke-66.

Tingkah tak penting beberapa suporter Timnas Indonesia makin menjadi pada menit ke-72. Mereka melemparkan smoke bomb ke pendukung Malaysia tepatnya Ultras Malaya. Tribun yang dilepar smoke bomb juga ditempati Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia, Syed Saddiq.

Beberapa suporter Timnas Indonesia turun ke lapangan. Alhasil, pertandingan berhenti. Beberapa pemain Timnas Indonesia seperti kapten Andritany Ardhiyasa hingga Stefano Lilipaly menenangkan suporter.

Hal yang sangat merugikan tim. Timnas Indonesia kehilangan fokus. Alhasil, Sumareh berhasil mencetak gol kemenangan pada menit ke-90+7.

Baca Juga:

Cerita Menpora Malaysia saat Ricuh Suporter Timnas: Dilempari Besi hingga Suar

Ricuh Suporter Timnas Lawan Malaysia, Andritany: Saya Sudah Terbiasa dengan Sepak Bola Indonesia

Timnas Indonesia
Kerusuhan warnai laga Indonesia vs Malaysia. (BolaSkor.com/Tengku Sufiyanto)

"Kalau di sana, mereka bikin yang sama bagaimana. Saya sedih dan berharap ke depan, datang ke stadion mendukung tim, bukan bikin masalah," kata Beto Goncalves.

Tepat kata Beto, bikin masalah. Suporter yang buat ricuh hanya bikin masalah untuk Timnas Indonesia. Di samping, strategi atau faktor teknis lapangan, kericuhan suporter juga bisa dibilang jadi sebab Skuat Garuda keok dari Malaysia.

Kericuhan suporter masih terjadi hingga pertandingan usai. Bentrok terjadi, di mana beberapa suporter Indonesia memboikot pendukung Malaysia keluar dari stadion. Namun, pada akhirnya, pendukung Malaysia bisa meninggalkan SUGBK pada Jumat (6/9) dini hari WIB.

Baca Juga:

Ricuh Suporter Timnas Lawan Malaysia, Andritany: Saya Sudah Terbiasa dengan Sepak Bola Indonesia

Timnas Indonesia Kelelahan Lawan Malaysia, Simon McMenemy Sindir Jadwal Padat Liga 1 2019

Malaysia
Suporter Malaysia yang tertahan di VIP SUGBK. (BolaSkor.com/Hadi Febriansyah)

Media sosial dipenuhi komentar para suporter Indonesia yang membuat fatwa bahwa pendukung Malaysia terlebih dahulu yang menginjak-injak bangku tribun stadion.

Jelas ini salah, karena suporter Indonesia terlebih dahulu tak menghormati lagu kebangsaan "Negaraku", dan menyanyikan chant rasis penuh kebencian.

Mereka berdalih lagi bahwa Malaysia yang selalu buat masalah dari hal jiplak kebudayaan dan lain-lain. Mereka selalu meneriakkan ini nasionalisme.

Ternyata mereka bukan nasionalisme, melainkan mabok nasionalisme. Nasionalisme adalah sifat mencintai bangsa dan negara. Patuh kepada bangsa dan negara. Bukan merugikan bangsa dan negara. Terutama dalam hal ini, Timnas Indonesia.

Beberapa suporter Timnas Indonesia yang ricuh pun jelas memiliki mental bangsa terjajah. Mental yang ingin atau gila pengakuan. Mereka ingin mendapat pengakuan atas segala yang mereka lakukan itu baik. Padahal tidak, jelas merugikan Timnas Indonesia.

Lanjut Baca lagi