IADO pun berharap Menpora Dito Ariotedjo segera merespons WADA, untuk melakukan pertemuan virtual. Hal ini dilakukan tentu demi menghindarkan sanksi untuk Indonesia.
Apalagi, Indonesia dalam waktu dekat juga ikut dalam sejumlah multievent internasional, seperti Islamic Solidarity Games Riyadh 2025 (7-21 November), Asian Youth Games 2025 di Bahrain (22-31 Oktober), dan SEA Games 2025 Thailand (9-20 Desember).
"Kami sebetulnya sudah melakukan tes doping ICT (In Competition Testing) saat event-event besar di Indonesia, seperti maraknya banyaknya marathon. Tapi kami terkendala sejak Maret (2025) tidak melakukan OOCT (Out of Competition Testing). OOCT itu seperti KPK yang OTT (Tangkap Tangan), kami melakukan tes doping tanpa pemberitahuan, dan menyangkut atlet-atlet elite," kata Ketua Umum IADO, Gatot S Dewa Broto kepada BolaSkor.com.
"Jujur WADA melihat IADO tidak aktif melakukan OOCT, padahal ini menjadi bagian penting dalam pemeriksaan atlet. Jadi saya harap masalah ini bisa selesai, dan tidak ada sanksi untuk Indonesia," tambah Gatot S Dewa Broto.
BolaSkor.com mencoba menghubungi Menpora Dito Ariotedjo, untuk memberikan tanggapan atas hal tersebut. Namun, yang bersangkutan belum membalas pesan dari BolaSkor.com.