Kompetisi Sepak Bola Indonesia yang Terus Berjalan

Virus Corona sudah "menghancurkan" sepak bola Eropa. Seorang atlet yang daya asupannya dan imunitasnya terjaga, bisa terkena Covid-19, yakni Rugani. Ini menandakan Virus Corona membuat semua orang cemas.

Meski begitu, beda hal dengan sepak bola Indonesia. Kompetisi sepak bola Indonesia terus berjalan dengan penonton. Padahal, beberapa kompetisi di negara-negara ASEAN, seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina ada penundaan jadwal hingga digelar tanpa penonton.

Namun, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) enggan berencana menggelar laga tanpa penonton, bahkan menunda jadwal. Mereka ingin semua aktifitas jalan terus.

“Sangat disayangkan jika Liga 1 yang sudah berjalan tepat waktu, disiapkan secara sistematis, koordinasi dengan keamanan berjalan dengan baik kemudian harus mengalami penundaan. Kami ingin mencari jalan yang terbaik untuk jalannya liga ini dapat berlangsung tepat waktu," kata Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.

Sejauh ini positif Virus Corona di Indonesia sudah mencapai 34 pasien. Untuk pasien korban meninggal adalah kasus 25 Warga Negara Asing (WNA) di Bali. Lalu dua orang dinyatakan sembuh.

Meski begitu, PSSI dan PT LIB terus berkoordinasi dengan Pemerintah Republik Indonesia (RI), dalam kaitannya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Kesehatan, terkait kompetisi sepak bola Tanah Air. PSSI dan PT LIB dalam kaitannya menuruti instruksi apa saja yang diberikan Pemerintah RI nantinya.

Namun, PT LIB selaku operator kompetisi sudah bergerak untuk mengantisipasi penularan Virus Corona di pertandingan sepak bola. PT LIB ingin seluruh klub Liga 1 2020 pertebal deteksi kesehatan. Hal ini berlaku kepada tim dan penonton.

"Dalam pelaksaanaan pertandingan harus menjaga hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan atau pun menambah kekuatan dari tim kesehatan dengan alat deteksi. Sehingga nanti yang menyaksikan pertandingan itu betul-betul dalam kondisi aman, clear dari berbagai masalah kesehatan," kata Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri kepada wartawan.

Instruksi ini langsung ditaati klub-klub Liga 1 pada pekan kedua. Mereka melakukan deteksi pengecekan suhu tubuh, pembagian masker gratis, hingga penggunaan gratis hand sanitizer.

Langkah ini yang tidak terpikirkan oleh beberapa operator kompetisi klub Eropa ketika skala penyebaran atau pasien positif Virus Corona belum besar.

Baca Juga:

Antisipasi Virus Corona, Klub Serie A Italia dan Liga 1 Harus Contoh Persita Tangerang

Virus Corona Mewabah di Eropa, Premier League Larang Pemain Jabat Tangan

Sejauh ini, langkah brilian ini terbukti ampuh. Belum ada penularan Virus Corona di pertandingan sepak bola. Bahkan, pertandingan dengan penonton terus berjalan.

Baru satu laga yang ditunda, yakni Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya. Lalu satu laga tanpa penonton antara Bhayangkara FC kontra Persija di Stadion PTIK, Sabtu (14/3) mendatang. Itupun ditunda dan tanpa penonton karena Pemerintah Provinsi (Provinsi) DKI Jakarta tidak memberikan izin keramaian.

Apa yang dilakukan PSSI dan PT LIB cukup brilian. Mungkin operator kompetisi Eropa hanya melakukan pengecekan suhu tubuh, belum sebatas pembagian gratis masker hingga hand sanitizer. Apalagi saat skala penularan dan positif Virus Corona belum besar seperti saat ini.