Datang pada usia 40 tahun setelah sukses di Real Madrid, Luka Modric dinilai telah 'habis' kala gabung Milan.

Namun, dengan performanya di lapangan laga, Modric memperlihatkan ia belum habis dan memberikan pengalamannya untuk skuad Milan.

Menghadapi Napoli, Modric stabil berlari menjelajah area selama 90 menit dan itu membuat kagum rekan setimnya, Adrien Rabiot.

Luka Modric (Football-Italia)

"Bermain dengan Luka itu mudah, karena dia tahu cara mengendalikan tempo, meskipun sejujurnya saya tidak tahu bagaimana dia bisa berlari seperti itu selama 90 menit di usia 40 tahun," kata Rabiot soal Modric dilansir dari Football-Italia.

"Dia suka bermain sepak bola dan menikmati dirinya di lapangan, dia suka bertahan, menyerang, segalanya."

"Tim ini punya banyak pemain berkualitas dan kami semua juga senang bertahan, karena bermain dengan 10 orang tidaklah mudah, tetapi kami menunjukkan kemampuan kami."

Bermain selama 90 menit, Modric memiliki statistik 72 sentuhan bola dengan akurasi operan bola 91 persen (53 operan sukses dari 58 percobaan), satu operan kunci, satu dribel sukses, 4 intersep, dan 2 kali memblok tendangan.

Massimiliano Allegri, pelatih Milan, juga melihat nilai dari kehadiran Modric di lini tengah.

“Memilikinya di depan pertahanan memberikan kualitas, tetapi juga kecerdasan dalam menutup jalur umpan. Dia bisa merebut bola kembali lebih banyak dengan intersepsi daripada tekel, di situlah dia bisa sangat berharga," urai Allegri.