Xavi Hernandez (x/FCBarcelona)
Pendapat menarik juga dituturkan Xavi yang memilih melatih di Inggris ketimbang Spanyol, meski ia berasal dari Spanyol. Xavi mencontohkan kritik kepada Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, kendati ia telah meraih sukses besar.
"Tidak perlu terburu-buru, tetapi saya menginginkan proyek yang bagus. Seperti, 'Anda punya waktu empat tahun untuk bekerja dan membuat proyek’. Saya ingin bekerja di Premier League karena saya menyukai semangat di sana. Di Spanyol, hasilnya terlalu penting," papar Xavi.
"Lihat apa yang terjadi pada Ancelotti dan orang-orang yang mengkritiknya. Itu tidak adil. Dia memenangkan 30 trofi dalam 10 tahun dan dia dikritik seolah-olah dia tidak memenangkan apapun."
"(Pelatih Athletic Club, Ernesto) Valverde mengatakannya dengan sempurna ketika dia berkata 'Jika Ancelotti dikritik, apa harapan bagi kita (pelatih) semua?'. Tetapi tekanan di Spanyol sulit, terutama di Barca dan Madrid."
Xavi juga mengakui apabila ia juga dapat tergoda untuk melatih di level internasional, dalam hal ini timnas.
"Atau tim nasional, itu akan menarik. Ketika saya bermimpi menjadi pelatih, saya bermimpi berada di Piala Dunia atau Euro," imbuh Xavi.
"(Timnas Spanyol?) Mengapa tidak di masa depan? Atau di tempat lain. Saya tidak cemas. Saya tidak terobsesi untuk bekerja keras. Saya tenang menonton sepak bola, bersama keluarga saya," urainya.