3. Kiatisuk Senamuang

Tak pelak lagi, Kiatisuk Senamuang merupakan pelatih paling disegani di lingkungan ASEAN saat ini. Bukan karena ia paling senior, namun torehan impresifnya sejauh ini bersama timnas Thailand yang membuat ia jadi lawan terkuat yang harus dihadapi Alfred Riedl.

Kiatisuk, pelatih termuda dari jajaran pesaing Alfred Riedl, baru memulai karier kepelatihannya pada 2006. Pada 2013 pelatih yang juga legenda sepak bola di Negeri Gajah Putih itu didaulat jadi pelatih timnas menggantikan Winfried Schaefer yang berstatus caretaker. Kiatisuk, yang juga populer dengan julukan Zico, mengemban tugas tidak hanya melatih timnas senior namun juga timnas U-23.

Kendati jam terbangnya belum sebanyak pelatih timnas lain, pelatih 43 tahun ini mampu meramu talenta-talenta pemain terbaik yang ada di Thailand jadi satu tim yang solid dan mumpuni. Alhasil, Kiatisuk sudah mampu mempersembahkan prestasi cukup lumayan.

(sumber: Goal)

Di bawah komandonya, Thailand U-23 sukses menyabet medali emas di SEA Games 2013 dan 2015, kendati pada SEA Games 2015 ia mendelegasikan tugasnya ke sang asisten pelatih. Kemudian, pada Asian Games 2014 finis di urutan keempat setelah gagal mengalahkan Irak pada perebutan medali perunggu.

Untuk timnas senior, pencapaian tertinggi sejauh ini adalah membawa Adisak Krisorn cs. melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia. Mereka berkesempatan tampil di Piala Dunia Rusia 2018 bila pada putaran ketiga, finis di urutan pertama atau kedua. Pengoleksi 70 gol dari 131 pertandingan untuk timnas Thailand ini juga membawa timnya memenangi King's Cup 2016.

Di kancah Piala AFF, Kiatisuk jadi satu-satunya yang mampu mengawinkan gelar juara Piala AFF saat masih jadi pemain dan pelatih, saat membawa Thailand memenangi Piala AFF 2014. Alfred Riedl tentu wajib berhati-hati saat meladeni taktik yang akan diterapkan Kiatisuk. Sejauh ini keduanya belum pernah berduel secara langsung karena saat Piala AFF 2014, Indonesia dan Thailand berada di grup terpisah, dan Timnas Indonesia yang dilatih Alfred Riedl gagal ke semifinal.

Lanjut Baca lagi