14 laga tak pernah kalah Liverpool di Premier League berakhir. BBC Sport menilai: Liverpool tidak bermain dengan meyakinkan di lini belakang dan terlihat tegang (nervous) tiap kali mengontrol bola.

Sebaliknya Tottenham bermain dengan rapih, terorganisir, dan memainkan sepak bola ofensif, khususnya di babak kedua. Sekedar informasi, Tottenham kala itu hanya bersaing di papan tengah klasemen, bukan papan atas klasemen Premier League seperti sekarang ini.

Houllier tidak sepenuhnya mendampingi Liverpool kala itu. Selama lima bulan manajer asal Prancis berjuang dengan penyakit jantung yang dimilikinya dan asistennya, Phil Thompson, mengambilalih pekerjaannya untuk sementara waktu.

Kekalahan itu menambah jarak dengan Arsenal asuhan Arsene Wenger, yang kemudian menjadi juara dengan jarak tujuh poin dengan peringkat dua klasemen, Liverpool.

Lantas, apa pelajaran dari pertandingan tersebut? Tiap detail sangatlah penting dan bisa memengaruhi hasil di akhir musim. Detail itu akan menentukan di antara kehebatan terbesar dan kegagalan yang sangat besar.

Skuat Tottenham dan Liverpool hingga manajer kedua tim saat ini sangat berbeda dari tim-tim yang saling bentrok di tahun 2002. Liverpool (masih) bertarung merebutkan titel Premier League dan Spurs berusaha menjaga tempat di zona Liga Champions.

Jurgen Klopp

"Kami telah menciptakan landasan yang sangat baik, sekarang mari menggunakannya. Anda secara konstan telah menyiapkan sebuah landasan untuk pekan-pekan terakhir," ucap Jurgen Klopp.

"Kami sekarang ada di pekan-pekan terakhir dan tidak akan ada gangguan lagi, hanya akan ada pertandingan setelah pertandingan dan setelah pertandingan, dan semua laga itu sangat penting."