Erik ten Hag

Erik ten Hag bisa dibilang merupakan satu di antara kunci kesuksesan Ajax di Liga Champions musim ini. Kejeniusan Ten Hag memodernisasi taktik Total Football merupakan jawabannya.

Pernah menjadi asisten Pep Guardiola di Bayern Munchen, tentu Erik ten Hag memahami betul cara bekerja Total Football yang menjadi dasar tiki taka. Total Football sendiri adalah taktik yang sempat populer pada era 1970an.

Total Football sendiri dipopulerkan oleh Ajax Amsterdam dan timnas Belanda pada era 1970an pimpinan Johan Cruyff. Dalam taktik tersebut, setiap pemain bisa berada di posisi mana pun di atas lapangan.

Di atas kertas, Ajax Amsterdam asuhan Erik ten Hag bermain dengan formasi modern 4-2-3-1. Namun, pada praktiknya, skema itu bisa berubah secepat mungkin, sesuai kondisi pertandingan.

Frenkie de Jong

Ketika permainan bergulir, nyatanya skema Ajax Amsterdam lebih terlihat seperti 3-4-3 berlian, baik ketika menyerang ataupun bertahan. Dalam taktik ini, satu dari dua double pivot akan mundur mengisi posisi bek tengah, sementara dua bek sayap maju lebih ke depan.

Dengan taktik 3-4-3 ini, Ajax Amsterdam membuat tiga berlian sejajar. Artinya, setiap pemain memiliki setidaknya tiga jalur operan ketika terdesak.

Peran dua gelandang bertahan Ajax Amsterdam, Frenkie de Jong dan Lasse Schone, menjadi vital dalam skema ini. Kedua pemain harus bisa memainkan peran sebagai deep lying-playmaker sekaligus libero modern.

Dengan demikian, tidak ada gelandang penghancur yang dimiliki oleh Ajax Amsterdam. Tugas kotor diserahkan sepenuhnya kepada dua bek tengah, Daley Blind serta Matthijs de Ligt.

Daley Blind dan Matthijs de Ligt

Andai terdesak pun, Ajax Amsterdam berani memulai serangan dari belakang. Bagaimana tidak, keempat pemain yang bertugas mengawal lini pertahanan memiliki kemampuan memainkan bola sama baiknya.

Ketika lawan merebut bola, Ajax Amsterdam menerapkan strategi mirip Geggenpressing ala Jurgen Klopp. Dua bek tengah murni mereka bakal fokus menjaga daerah pertahanan, sementara satu dari dua bek sayap akan mundur memberikan bantuan.

Beruntung bagi Ajax Amsterdam karena memiliki kiper seperti Andre Onana. Memiliki tipe sebagai sweeper keeper, Onana bisa membantu memutus serangan lawan lebih dini pada skema serangan balik.

Lanjut Baca lagi