Bintang dan Calon Bintang Masa Depan

Berbicara calon bintang di masa depan, jelas dua pemain terdepan dalam skuat Nigeria saat ini adalah Iheanacho dan Iwobi. Keduanya bermain di Premier League yang dikenal sebagai liga terbaik dunia.

Iheanacho saat ini tengah dipinjamkan Manchester City ke Leicester. Ia belum sepenuhnya dipercaya bermain. Maklum, di Leicester saat ini, sulit menggeser posisi Jamie Vardy dan Shinji Okazaki sebagai penyerang utama tim asuhan Claude Puel. Namun, Iheanacho memiliki potensi menuju masa depan yang cerah.

Dia sudah tampil sebanyak 14 kali untuk Nigeria dan menorehkan delapan gol. Torehan itu sudah mendekati 13 gol Musa dan 10 gol Moses. Ingat, usia Iheanacho masih berusia 21 tahun. Rohr bisa menjadikannya sebagai senjata rahasia Nigeria di Piala Dunia nanti.

Berbeda dengan Iheanacho, Iwobi memiliki kontribusi yang tidak sama dengannya. Ia lebih piawai membantu transisi tim dari bertahan ke penyerangan, karena pergerakannya yang dinamis di lini tengah dan sayap permainan. Keponakan legenda Nigeria, Jay-Jay Okocha, memiliki kemampuan teknik untuk melewati lawan, serta masuk dari lini kedua untuk mencetak gol.

Jika Rohr menduetkannya dengan Iheanacho di lini depan Nigeria, maka ada jaminan lini belakang lawan, paling tidak, berkeringat atau bekerja keras menghadapi kecepatan mereka. Masa depan keduanya masih sangat panjang karena baru sama-sama berusia 21 tahun.

Sementara untuk bintang Nigeria saat ini, tidak ada yang lebih tepat ketimbang Moses dan Obi Mikel. Pengalaman keduanya bermain di level top Eropa jelas tidak usah diragukan lagi. Moses saat ini di Chelsea dan merasakan titel Premier League 2016/17 di era Antonio Conte. Sedangkan, Obi Mikel pernah jadi bagian kesuksesan Chelsea selama 11 tahun bermain di sana, dari tahun 2006 hingga 2017, sebelum pindah ke Tianjin TEDA di tahun lalu.

Mikel akan sangat diandalkan Rohr untuk menjalankan tugas utamanya: mengontrol lini tengah, melapis pertahanan tim, dan mengawali transisi bermain tim. Obi Mikel memiliki kualitas dan pengalaman untuk melakukannya.

Begitu juga dengan Moses yang dapat beroperasi di segala posisi di sisi sayap. Moses aslinya gelandang sayap kanan atau penyerang sayap kanan, namun, Conte mengembangkan permainannya sehingga dia dapat berperan sebagai bek sayap kanan. Kualitas bermain Moses ada pada kecepatannya saat berakselerasi.

Dengan kecepatan dan enerjinya itu, Moses bisa menjaga sisi sayap dengan baik. Dia juga berada dalam kondisi yang prima dan usia emas pesepakbola Eropa, 27 tahun.

Melihat kekuatan Nigeria yang dibentuk dari kekuatan empat pemain tersebut, mungkin, mereka bisa memberikan kejutan di Piala Dunia nanti, mungkin.