Saling Peduli, Garuda Select, Masa Muda, dan PUGB

Andre Oktaviansyah
Andre Oktaviansyah. (BolaSkor.com/Grafis)

Meskipun mereka saling jail, keempatnya sangat peduli. Hal ini tercermin ketika Andre Oktaviansyah mengalami cedera yang cukup parah dibagian lutut, dan harus rehat dari sepak bola selama enam bulan.

“Ketika cedera, kami orang pertama yang memberikan dukukangan untuk Andre. Hingga akhirnya kami senang Andre bisa kembali ke titik ini dan kembali bermain bersama kami di Timnas Indonesia U-19,” kata Zico.

Mereka menimba ilmu di progam PSSI bernama Garuda Select selama enam bulan lamanya di Inggris. Mereka mendapat kesempatan beuji coba dengan akademi klub-klub papan atas Premier League, seperti Leicester City, Arsenal, hingga Chelsea.

Meski harus menjadi pesepak bola profesional, mereka masih manusia pada umumnya. Mereka merasakan masa muda. Ada yang menjalin hubungan lebih dari teman dengan seseorang, tetap meneruskan pendidikan, hingga butuh hiburan seperti musik dan film. Hebatnya, mereka bisa membagi waktu antara itu semua.

Baca Juga:

Dewi Putri Sungging Sari: Bangkit dari Cedera ACL, Juara Lima 2019, dan Lanjutkan Cita-cita

Anggita Oktaviani: Sang Barista yang Membahagiakan Orang Tua Lewat Sepak Bola

Bagas Kaffa
Bagas Kaffa. (BolaSkor.com/Grafis)

"Kebetulan saya juga home Schooling kan, tugas-tugas juga tidak ada yang banyak, dan masih bisa dikerjakan, ya masih bisa teratasi lah. Kalau ada libur ya pasti main. Kalau saya musik suka Sheila On 7, kalau ditanya musik ya itu. Kalau film saya suka action (John Wick, The Expenable dan komedi. Satu lagi Tenggelamnya Kapal vander Wick," kata Rendy.

"kalau pendidikan memang saya beda banget dengan apa yang saya lakukan sekarang, bedanya drastis jauh. Tapi kalau waktunya untuk main bisa membedakan. Orang tua men-support dengan apa yang saya lakukan sekarang. Kalau saya suka dangdut. Film saya tidak suka film luar negeri saya lebih suka film Indonesia, Bumi Manusia." ujar Bagas.

"Kalau tidak ada kegiatan Timnas ini ya pasti sekolah. Pas lagi cedera sekolah terus, jadi ya sekolah memang penting. Untuk main juga kayak hari libur aja bisa main. Kalau saya musik pop, band campur-campur saja. Film action sama komedi," timpal Andre.

"Kalau libur latihan pasti sekolah ya. Guru dan teman pasti bantu kalau masalah ada tugas pas lagi latihan. Kami biasanya main PUBG, kalau waktu luang. Kalau saya suka Slank," ungkap Zico.

Timnas Indonesia U-19 dan Panggung Piala Dunia U-20 2021

Rendy Juliansyah, Piala Dunia U-20
Rendy Juliansyah. (BolaSkor.com/Grafis)

Sekarang mereka menjadi ujung tombak untuk Timnas Indonesia U-19. Mereka akan berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-19 2020, Jakarta, 6 November mendatang.

Mereka bersaing di Grup K bersama Hong Kong, Korea Utara, dan Timor Leste. Lolos ke putaran final adalah target mereka. Selanjutnya, masuk empat besar Piala Asia U-19 2020 untuk melaju ke Piala Dunia U-20 2021.

Mereka tak mau kendur karena Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Mereka tetap fokus kepada target tim, meski Indonesia jadi tuan rumah.

“Pencapaian yang sangat besar buat Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, semoga harapannya tidak cuma menjadi tuan rumah saja, tapi kita harus berjuang melalu kualifikasi dulu, Piala Asia U-19, dan empat besar. Kita harus maksimal dan terget empat besar Piala Asia sampai dengan saat ini tidak berubah,” ujar Bagas.

“Sejarah besar untuk Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, antusias suporter pasti gila banget. Makanya siapapun yang main nanti harus kasih yang terbaik untuk Timnas Indonesia gak boleh setengah-setengah,” tambah Rendy.

"Tidak mau mengecewakan lagi, di Timnas Indonesia U-16 lalu kita pernah selangkah lagi masuk Piala Dunia tapi belum rezeki. Sekarang harus berbenah dari situ, belajar dari pengalaman. Sekarang kita pengen lolos dan fokus," kata Zico.

Video Kupas Atlet: Kekompakan Pemain Timnas Indonesia U-19: