Kompetisi Berbenturan dengan Jadwal Timnas Indonesia

Ditambah lagi, persiapan Timnas Indonesia semakin diganggu dengan jadwal kompetisi yang masih harus main. Seharusnya, minimal kompetisi kasta tertinggi, harus libur ketika tim nasionalnya terjun di dalam sebuah turnamen kalender FIFA. Seperti diketahui, Piala AFF sudah masuk kalender FIFA dalam penghitungan poin ranking.

Persiapan Timnas Indonesia semakin mepet. Tarik-ulur pemain untuk keperluan klub dan Timnas Indonesia terjadi. Salah satu contohnya adalah Sriwijaya FC.

Tim Laskar Wong Kito sempat meminta dispensasi Beto Goncalves dan Zulfiandi di tengah persiapan Timnas Indonesia ke Piala AFF 2018. Lebih parahnya laga, Sriwijaya FC sempat meminta PSSI melepas keduanya saat jeda tanding Piala AFF 2018. Hal itu dikarenakan Liga 1 2018 masih berjalan saat Piala AFF 2018 berlangsung.

Timnas Indonesia. (AFFSuzukiCup.com)

Meski pada akhirnya kedua pemain tersebut tidak dilepas, namun hal itu jelas mengganggu persiapan Timnas Indonesia.

"Kami mengajukan surat, karena posisi Sriwijaya FC saat ini sedang genting. Kami butuh pemain andalan untuk meraih poin di laga sisa yang tinggal enam pertandingan lagi," ucap Faisal Mursyid, sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri seperti dikutip situs resmi Sriwijaya FC.

"Kami berharap dua pemain ini diizinkan memperkuat klub karena Timnas baru akan bertanding pada 9 November lawan Singapura," tambahnya.

Hal ini justru tidak terjadi di Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Myanmar. Tim-tim kuat Piala AFF 2018 tersebut sudah selesai menggelar kompetisi sejak dua bulan sebelum Piala AFF 2018 berlangsung. Persiapan timnas masing-masing negara tersebut matang. Tidak ada masalah soal tarik-ulur pemain.

Timnas Indonesia. (AFFSuzukiCup.com)

PSSI Tidak Belajar pada Piala AFF Sebelumnya

PSSI seperti tidak belajar dari gelaran Piala AFF sebelumnya. Piala AFF 2012, PSSI harus menyusun Timnas Indonesia dengan pemain seadanya. Nilmaizar ditunjuk sebagai pelatih, memilih pemain di tengah dualisme PSSI dan kompetisi.

Pemain-pemain Indonesia Super League (ISL) tidak boleh dipanggil ke Timnas. Hanya pemain-pemain dari Indonesia Premier League (IPL) yang boleh dipergunakan. Pasalnya, IPL diakui sebagai kompetisi resmi oleh PSSI ketika itu.

Nilmaizar pun pusing tujuh keliling, karena kebutuhan tim berada di dalam diri para pemain yang bermain di ISL. Sementara itu, klub-klub yang bermain di ISL enggan melepas para pemain.

Timnas Indonesia kalah 2-4 dari Thailand. (AFFSuzukiCup.com)

Dua tahun kemudian, persiapan Timnas Indonesia juga mepet. Alfred Riedl ditunjuk sebagai pelatih dengan persiapan minim.

Hal itu kembali terulang ketika Piala AFF 2016. Usai sanksi pembekuan PSSI dari Menpora Imam Nahrawi, Timnas Indonesia dipersiapkan dengan mepetnya persiapan minim. Alfred Riedl kembali ditunjuk sebagai pelatih kala itu.

Soal kompetisi? Jangan ditanya, kompetisi tetap berjalan ketika Piala AFF berlangsung. Tarik-ulur pemain dari klub ke Timnas Indonesia tetap terjadi.

Mau dibawa kemana sebenarnya sepak bola dan Timnas Indonesia? Hanya PSSI yang tahu sebagai regulator sepak bola nasional.