Zidane Iqbal (Getty Images)
Meski menghabiskan banyak waktu berlatih di tim utama, Iqbal faktanya jarang bermain dan puncak kecewaannya terjadi kala ia dijanjikan menit bermain di Piala Liga tapi tak mendapatkannya.
"Saya hanya ingin bermain selama 10 menit di bangku cadangan untuk menunjukkan kemampuan saya dan saya benar-benar frustrasi, karena pelatih tampaknya tidak memberi saya kesempatan untuk menunjukkan apakah saya bisa tampil bagus atau tidak," kata Iqbal di The National.
"Saya berbicara dengan ayah dan agen saya dan berkata, 'Saya tidak bisa melakukan ini selama setahun lagi'."
"Dari luar, itu tampak luar biasa bagi semua teman saya karena saya berlatih dan bepergian dengan tim utama United."
"Bagi saya, itu sulit secara mental karena saya hanya berlatih dan tidak diizinkan bermain dengan tim U-23. Saya berpikir, 'Saya hanya seperti angka'."
"Saya seharusnya memulai pertandingan piala melawan Charlton Athletic dari League One."
"Saya dalam berbagai bentuk dan pola dalam latihan prapertandingan. Saya memulai sebagai pemain nomor 10 dan Lisandro Martinez mendatangi saya dan berkata, 'Sekarang kesempatan Anda'."
"Itu memotivasi saya dan itu baik darinya, seorang pemimpin yang agresif dalam tim, pemain yang hebat."
"Saya mendapat tiket untuk keluarga dan teman-teman untuk menonton saya. Akhirnya, kesempatan saya," imbuh Iqbal.
"Kemudian saya sampai di stadion, melihat papan tulis dan tidak melihat nama saya. Saya kecewa. Kemudian saya pikir saya akan turun dari bangku cadangan. Tidak ada apa-apa."
"Itu adalah titik balik bagi saya. Saya merasa manajer tidak cukup menghormati saya untuk memainkan saya," pungkas Iqbal.
Man United pada akhirnya memecat Ten Hag, yang kini melatih Bayer Leverkusen, pada November 2024 dan digantikan dengan Ruben Amorim.