Xabi Alonso (UEFA)

Xabi Alonso, pelatih Madrid, juga menilai Madrid telah belajar banyak dari kekalahan melawan Atletico dan kini sepenuhnya fokus ke Liga Champions.

"Saya pikir perasaan itu harus bertahan 24 jam, entah kita menang atau kalah. Lalu, analisis. Bukan hanya sikap. Tapi juga ritme dan aspek taktis permainan," kata Alonso dikutip dari laman resmi UEFA.

"Sisanya sedikit lebih sederhana; kami tidak bertanding dengan baik. Kami sudah melakukan analisis dan akan menggunakannya. Sekarang, mode Liga Champions."

Madrid juga punya rekor bagus melawan tim debutan di Liga Champions dengan catatan 24 kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan dari total 30 laga.

Namun menurut Alonso, Kairat tim yang kuat dan ia sudah melihat permainan mereka kala melawan Celtic dan Sporting CP.

"Kami sudah melihat pertandingan mereka melawan Celtic dan Sporting CP. Mereka punya inti yang kuat, dengan beragam opsi serangan," imbuh Alonso.

"Mereka tahu cara berkolaborasi dengan baik, bermain langsung, dan punya visi yang jelas," tambahnya.

Dari Kairat melalui pelatihnya, Rafael Urazbakhtin, ia berharap timnya dapat mengimbangi Madrid dengan dukungan fans.

"Real Madrid tidak memiliki kelemahan yang terlihat jelas. Kami menemukan beberapa hal kecil, tetapi setiap tim memilikinya. Saya tidak akan membahas detailnya sekarang," ujar Urazbakhtin.

"Kami akan mencoba membangun apa yang telah kami lihat. Kami memiliki semangat tim yang kuat dan terorganisir dengan baik."

"Kami akan mencoba bermain seperti yang kami lakukan di babak kualifikasi. Banyak hal bergantung pada para penggemar kami," urainya.