Sejak akhir Desember 2017 hingga 13 Maret 2018, Morata hanya mencetak satu gol di Premier League. Tak heran, Julen Lopetegui lebih memilih memanggil Diego Costa, Rodrigo Moreno dan Iago Aspas sebagai jugador lini depan.

Morata mengungkapkan, perasaanya hancur saat tidak dipercaya membela timnas Spanyol di Piala Dunia 2018. Bahkan, pemain 26 tahun tersebut tak ragu mengatakan itu adalah momen terburuk pada perjalanan kariernya.

"Musim lalu saya sangat tidak senang. Semua yang terjadi adalah bencana. Saya masuk lapangan dan tidak mengetahui berada di mana," papar Morata seperti dilansir Reuters.

"Saya sangat hancur. Bagaimana saya bisa mengatasi itu semua setelah gagal dipanggil ke Piala Dunia? Itu adalah momen terburuk bagi saya. Itu adalah bagian paling kelam sepanjang karier dan saya berada pada waktu yang sangat buruk."

Alvaro Morata

"Itu menjadi momen yang rumit karena saya juga tidak dipangggil. Jelas saya memikirkan apakah harus kembali ke Italia atau Spanyol. Saya hengkang dari Real Madrid untuk bisa bermain di Piala Dunia, namun hal itu tidak terjadi," ulas Morata.

Angin segar mulai berada pada sisi Morata saat dirinya memutuskan meninggalkan Chelsea menuju Atletico. Sejauh ini, ia sudah mencetak tiga gol plus satu assist di LaLiga. Tak pelak, Luis Enrique pun memberikan kepercayaan. Morata kembali mengenakan jersey Spanyol di UEFA Nations League.

"Saya merasa ini adalah pertama kalinya memperkuat Spanyol. Saya sangat gelisah. Bahkan, saya datang setengah jam lebih cepat," ujar Morata.

"Kadang Anda tidak mengapresiasi penggilan ini. Anda harus tampil sempurna pada setiap laga untuk bisa dipanggil atau Anda akan menonton mereka di rumah," sebut Morata.

Kini, Alvaro Morata kembali mendapatkan posisinya di lini depan Spanyol. Ia membuktikan bahwa kalimat ada pelangi usai badai pergi bukanlah jargon belaka.