Arya Sinulingga mengatakan tidak mudah melakukan naturalisasi karena perlu ketelitian dalam menyortir dokumen-dokumen yang diperlukan.

Seperti diketahui, saat ini Timnas Indonesia dibanjiri para pemain keturunan yang menjalani program naturalisasi, mulai dari Maarten Paes, Jay Idzes, Calvin Verdonk, Mees Hilgers, Kevin Diks Bakarbessy, Thom Haye, Joey Pelupessy, Ole Romeny, sampai yang terbaru adalah Mauro Zijlstra.

FIFA diketahui sangat ketat perihal program naturalisasi pemain.

Setidaknya ada empat kriteria dari FIFA sebagai syarat naturalisasi pemain di antaranya lahir di wilayah negara tersebut, memiliki orang tua biologis yang lahir di negara tersebut, memiliki kakek atau nenek yang lahir di negara tersebut, dan tinggal di negara tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Terkait poin terakhir rinciannya adalah sebagai berikut: minimal 3 tahun jika mulai tinggal sebelum usia 10 tahun, minimal lima tahun jika mulai tinggal di antara usia 10-18 tahun, dan jika seorang pemain tidak memiliki hubungan keluarga dengan negara tersebut, mereka wajib menjalani periode tinggal minimal lima tahun berturut-turut di negara itu sebelum bisa membela tim nasional.

"Tidak mudah melakukan naturalisasi karena kita sering kerja satsET akhirnya dikira semua gampang," kata Arya Sinulingga.

"Ada yang butuh waktu bertahun-tahun hanya untuk satu pemain, bahkan ada yang tidak bisa melakukannya walau punya kesempatan, karena memang bukan seperti membalikkan telapak tangan. Yuk kita kerja lagi untuk Merah Putih," ujar Arya.

FAM Ajukan Banding atas Sanksi FIFA

Lanjut Baca lagi