4. Giorgio Chiellini

Bek tangguh Italia berusia 35 tahun ini merupakan benteng kokoh Juventus. Di luar sebagai pesepak bola profesional, ternyata Giorgio merupakan lulusan terbaik di bidang studi Bisnis Ekonomi Universitas Manajemen dan Ekonomi Turin.

Giorgio mendapat predikat cum laude karena nilainya yang nyaris sempurna. Ia membuat tesis dengan judul "Model Bisnis Juventus Football Club dalam Konteks International." Chiellini jadi contoh sempurna pemain yang dapat menyeimbangkan fokus terhadap sepak bola dan akademis.

5. Romelu Lukaku

Striker Inter Milan, Romelu Lukaku bukan pesepakbola biasa. Ia berhasil menguasai lima bahasa, yaitu Inggris, Spanyol, Belanda, Prancis, dan Portugis.

Lukaku juga masih dapat mengerti bahasa Jerman dan Swahilli. Lukaku sendiri memegang gelar sarjana pariwisata dan hubungan masyarakat. Musim ini, bomber asal Belgia baru bergabung dengan Inter dari Manchester United.

6. Robert Lewandowski

Striker mematikan asal klub Bayern Munchen ini tidak hanya pandai dalam membobol gawang lawan. Pria kelahiran Polandia itu berhasil menuntaskan gelar sarjananya di jurusan Pendidikan Fisik di Sekolah Olahraga Warsawa.

Di tengah kesibukannya menyelesaikan studinya selama 10 tahun, Lewandowski tidak lupa perannya sebagai pemain profesional dan ia berhasil membawa Bayern Munchen menjuarai Bundesliga, meski Munchen juga sempat gagal lolos ke semifinal Liga Champions setelah kalah dari Real Madrid.

7. Edwin Van der Sar

Kiper legendaris Manchester United, Edwin Van der Sar, memiliki kecerdasan yang brilian. Setelah pensiun, ia mengambil gelar magister dalam Olahraga dan Manajemen di Johan Cruyff Institute.

Kemudian Van der Sar menjadi direktur pemasaran di Ajax Amsterdam dan sekarang Van der Sar mendapat promosi menjadi CEO Ajax Amsterdam. Bersama Marc Overmars, Van den Sar, menjaga filosofi Ajax dalam mengembangkan pemain-pemain muda berbakat.

Penulis: Alexander Matthew