
Menurut laporan klub, setelah kelompok pertama suporter tamu berhasil keluar stadion, polisi tiba-tiba bertindak agresif terhadap kelompok yang tersisa.
"Staf kami berusaha segera menangani dan berbicara dengan aparat, tetapi taktik polisi tetap berlebihan. Para pendukung yang akhirnya berhasil keluar dan menyampaikan kekecewaan, frustrasi, serta kemarahan kepada kami," kata Newcastle.
Pihak Newcastle menegaskan bahwa keselamatan suporter harus menjadi prioritas tertinggi dalam setiap pertandingan Eropa.
"Kami dengan tegas mengecam perlakuan polisi terhadap pendukung kami dalam insiden ini."
Klub juga menyatakan tengah mengumpulkan bukti dan telah berkoordinasi dengan United Kingdom Football Policing Unit (UKFPU). Suporter yang mengalami atau menyaksikan insiden itu juga diminta melapor untuk memperkuat pengaduan.
Sementara itu pihak kepolisian Marseille menyebut hanya ada penggunaan gas air mata dalam jumlah sangat terbatas dan menyatakan bahwa operasi berjalan lancar tanpa laporan cedera.