Karier di level klub, kecuali di BFC, tidak sebenar ketenarannya di level internasional. Chettri, yang memulai perjalanan dengan timnas India pada 2005, mengubah paradigma warga India dengan kerja keras dan kecerdasannya ketika bermain.

Renedy Singh, senior Chhetri di Mohun Bagan, pernah menggambarkan karakter bermain juniornya itu dengan ucapan yang bermakna “Sentuhan sudah bawaan sejak lahir, tapi jika Anda tidak bekerja keras mengasahnya, maka itu akan kotor lagi.”

Memang itulah yang dilakukan Chhetri. Dahulu kala dia mengubah pertandingan dengan kemampuannya mencetak gol di JCT, kini dengan BFC ia mengubah pertandingan dengan kemampuannya membaca permainan.

Duel Sunil Chhetri Bersama 2 Pemain Lawan
Duel Sunil Chhetri Bersama 2 Pemain Lawan

Transformasi peran itu terjadi di bawah asuhan Ashley Westwood, eks pelatih Bengaluru FC pada medio 2013-2016. Mantan pemain Sheffield Wednesday mengubah posisi Chettri dari penyerang tengah menjadi penyerang sayap kiri.

Pada awalnya dia menolak, namun, Chhetri tetap profesional karena tahu Westwood berusaha mengembangkan permainannya. Benar saja, Chhetri menyelesaikan musim 2013-14 sebagai top skor dengan torehan 14 gol dan cakrawala permainannya meluas.

Baca Juga: Piala Asia 2019: Arab Saudi Menang Telak, Vietnam Lengkapi Nestapa Negara-negara ASEAN

Tidak lagi sekedar mencetak gol dan ‘memakan’ peluang dari rekan setimnya, Chhetri kini lebih aktif dalam membantu tim bertahan dan lebih dewasa dengan melihat celah untuk mencetak gol. “Sekarang ini, saya seperti kentang,” ucap Chhetri yang melihat dirinya sebagai pemain multifungsi.

Sentuhan bolanya bagus, kedua kakinya aktif, dan tandukan kepalanya juga bagus meski hanya bertinggi badan 1,70 meter. Semua diraih berkat kerja keras.

“Tiap era memiliki bintangnya ... Sunil adalah bintang di masa-masa ini,” tutur mantan pelatih Chhetri di JCT dan tim junior India, Sukhwinder “Sukhi” Singh.

Pemersatu Bangsa Melalui Sepak Bola

Aksi Sunil Chhetri Di Lapangan
Aksi Sunil Chhetri Di Lapangan

Idola Chhetri, Bhaichung Bhutia, hidup dan bermain kala sepak bola India masih berada di status semi-profesional. Itu artinya, sebagian besar pemain masih berbagi profesi sebagai karyawan kantor ketimbang fokus penuh jadi atlet sepak bola profesional.

Situasi itu bisa terus berlanjut apabila India tidak menelurkan bintang berbakat seperti dirinya yang bermain dari medio 1993 hingga 2015. Chhetri pun datang dengan talenta, kerja keras, dan kerendahan hati untuk terus belajar.

Di mata sang idola, Chhetri menjembatani dua generasi sepak bola India dengan menjadi inspirasi, ikon, legenda yang bisa diceritakan ke anak dan cucuk generasi berikutnya.

“Guna memastikan dia datang dan bermain profesional dengan baik, mengubah segalanya jadi lebih baik dan itulah yang dilakukannya. Jika pemain seperti Sunil tidak sukses dan besar, saya pikir profesionalisme dan sikap seperti itu tidak akan berlanjut,” papar Bhutia.

Baca Juga : Piala Asia 2019: Juara Bertahan Tumbang, India Libas Tim Thailand

Betapa terkenalnya Chhetri bisa dilihat melalui jumlah followers di Twitter (1,54 juta). Dia jadi atlet non-kriket paling populer setelah pegulat, Yogeshwar Dutt (3,56 juta), dan petinju, Vijender Singh (3,76 juta).

Satu momen terindah dari Chhetri terjadi Juni 2018 lalu. Sedih dengan kurangnya animo penonton lokal saat bermain di Piala Interkontinental, yang berlangsung di India, meski tuan rumah menang dengan skor telak 5-0 melawan Taiwan, hati Chhetri tergerak untuk mengajak penonton datang ke stadion.

Dalam akun Twitter @chetrisunil11, Chhetri meminta para penonton untuk datang dan memberi dukungan kepada timnas India di Mumbai Football Arena yang berkapasitas 7.000 penonton. Cuitan Chhetri di-retweet sebanyak 60.000 kali di tahun 2018.

Sudah jelas terlihat, Chhetri bukanlah sekedar pemecah rekor gol Messi, melainkan inspirasi bagi India yang belum bisa berbicara banyak di sepak bola Asia dan dunia. Chhetri tetap bekerja dengan kerendahan hatinya.

“Saya harap saya berada di tribun. Sebelum saya meninggal (saya harap) saya bisa melihat negeri saya bermain di Piala Dunia. Kami semua menginginkannya,” harap Chhetri.