Granit Xhaka (Getty Images)
Arteta juga memiliki pengaruh besar dalam kepribadian Xhaka, baik itu sebagai pemain atau sisi humanis di luar sepak bola.
Dituturkan oleh Xhaka, Arteta menginginkannya untuk bertahan sebelum pindah ke Leverkusen.
"Ketika Mikel datang, dia berbicara sangat terbuka dengan saya," kata Xhaka.
"Barang-barang saya sudah siap (dikemas). Saya siap pergi. Saya sudah punya kontrak dari klub sepak bola lain di atas meja."
"Mikel berbicara dua kali dengan saya dan dia meyakinkan saya untuk bertahan, memberi saya kesempatan lagi."
"Dia ingin menunjukkan bahwa saya berada di tempat yang tepat."
"Sejak hari itu, saya merasa bahwa setiap kata yang dia ucapkan dalam percakapan pertama itu, semuanya persis seperti yang dia katakan."
"Itulah mengapa saya mengatakan bahwa pada tahun 2019, ketika Mikel datang, dia mengubah saya sepenuhnya — sebagai manusia, di lapangan, di luar lapangan," pungkas Xhaka.