Hasilnya mulai terlihat. Bermain sebagai starter dalam taktik 4-3-3 bersama Fred dan Paul Pogba kontra Leicester City di pekan pertama Premier League 2018/19, Pereira mampu mengontrol tempo bermain di lini tengah dan menjadi penghubung permainan dari lini belakang ke depan.

“Penyerang sayap kanan di Valencia, dia (Pereira) menghabiskan musim di bangku cadangan. Dari bangku cadangan di Valencia sebagai penyerang sayap kanan dia datang ke Old Trafford sebagai nomor 6 dan memainkan laga dengan fenomenal,” puji Mourinho kepada Pereira.

Pereira miliki statistik operan sukses 91 persen, tiga kali melakukan tekel, satu kali mendribel bola, lima kali memotong jalur bola lawan, tiga sapuan bola. Dia juga jadi pemain ketiga Man United, setelah Pogba dan Luke Shaw, yang paling banyak melakukan operan (58 operan) dengan variasi: delapan operan bola lambung dan enam umpan terobosan.

Level operan bolanya perlahan mendekati Carrick. Kehadiran Pereira musim ini bak pemain lama rasa baru bagi Man United, karena tipikal pemain sepertinya tidak dimiliki gelandang lainnya yang lebih mengandalkan fisik.

"Para pemain seperti Nemanja Matic, Marouane Fellaini, Paul Pogba, bahkan Ander Herrera, adalah para gelandang yang mengandalkan fisik dan kuat," ucap Mourinho. "Kami berpikir bahwa para pemain seperti Fred, dan Andreas Pereira, lebih teknis, mengumpan dan bermain di ruang-ruang sempit, serta mungkin menyambungkan permainan ke para penyerang.”

Peran pemain seperti Pereira biasanya tidak terlalu dilihat alias underrated, tapi, peran mereka sangat krusial dalam memberikan keseimbangan seperti halnya Sergio Busquets di Barcelona atau Casemiro di Real Madrid. Jika terus tampil konsisten dan mendapat kepercayaan Mourinho, rasanya jalur untuk jadi bintang di United tengah ditapaki oleh Pereira.

Lanjut Baca lagi