Stadion Luzhniki: Saksi Bisu Kesuksesan Ronaldo dan Kejayaan Manchester United, hingga Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2018
Sepenggal cerita Bung Karno dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) merupakan bukti nyata kehebatan Stadion Luzhniki. Stadion yang didirikan tahun 1956 tersebut kerap menjadi panggung perang bintang lapangan hijau dan saksi bisu kesuksesan sebuah tim.
Stadion Luzhniki pernah menjadi tuan rumah final Liga Champions tahun 2008. Stadion berkapasitas 81 ribu tersebut menjadi saksi bisu kehebatan Manchester United menenggelamkan Chelsea.
Dalam laga final tersebut, Manchester United unggul 1-0 atas Chelsea melalui gol Cristiano Ronaldo. The Blues berhasil menyamakan kedudukan melalui Frank Lampard. Skor 1-1 bertahan dari babak pertama usai hingga perpanjangan waktu.
Adu tendangan penalti dilakukan untuk menentukan juara. Ronaldo gagal melakukan eksekusi. Semua orang pun beranggapan jika John Terry berhasil menceploskan bola ke gawang Edwn van Der Sar, Ronaldo jadi kambing hitam kekalahan Manchester United.
Beruntung, Terry kepeleset dan bola hasil tendangannya tak masuk. Van Der Sar akhirnya berhasil menepis tendangan penalti Nicolas Anelka. Ronaldo terselamatkan, dan Manchester United jadi juara untuk ketiga kalinya di Liga Champions.
Stadion Luzhniki menjadi panggung Ronaldo meraih gelar juara Liga Champions pertamanya. Ia pun langsung menyabet gelar pemain terbaik dunia pada musim 2008.
Stadion Luzhniki kini bersiap menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia 2018. Stadion Luzhniki setidaknya menggelar lima pertandingan, termasuk laga pembukaan dan final Piala Dunia 2018
Stadion Luzhniki bakal bersolek saat laga pembukaan Piala Dunia 2018 yang mempertemukan tuan rumah Rusia menghadapi Arab Saudi, 14 Juni mendatang.